ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Bunuh Pilot Helikopter Intan Angkasa

Jenazah Glen Conning Dievakuasi ke RSUD Mimika, Begini Kondisi Pilot Heli yang Dibuhuh KKB Papua

Tim gabungan serta tiga helikopter milik TNI AU dikerahkan ke lapangan terbang Distrik Alama untuk mengevakuasi jenazah Conning.

Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Tampak pihak perusahaan penerbangan Intan Angkasa di RSUD Mimika saat mengevakuasi jenazah pilot asal Selandia Baru Glen Malcolm Conning yang dibunuh KKB Papua di Distrik Alama pada Senin. 

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Proses evakuasi jenazah pilot helikopter asal Selandia Baru yang dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, membuahkan hasil.

KKB merupakan sebutan Polri bagi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Jenazah Glen Malcolm Conning dievakuasi ke RSUD Mimika, Selasa (6/8/2024), oleh Aparat gabungan TNI dan Polri.

Tim gabungan serta tiga helikopter milik TNI AU dikerahkan ke lapangan terbang Distrik Alama untuk mengevakuasi jenazah Conning.

Pantauan Tribun-Papua.com di Mimika, Jenazah tiba di Landasan Lanud Yohanis Kapiyau Timika pada pukul 13:00 WIT.

Tampak pihak PT Intan Angkasa juga hadir di ruang jenazah RSUD Mimika.

Baca juga: BREAKING NEWS: Tiga Helikopter TNI Dikerahkan ke Distrik Alama, Evakuasi Pilot yang Dibunuh KKB

Meski begitu, belum ada keterangan soal drama selama evakuasi jenazah dari pihak terkait.

Kapolres Mimika, AKBP I Komang Budiartha mengatakan, evakuasi melibatkan personel gabungan.

"Evakuasi dilakukan hari ini sambil menunggu cuaca terbuka di Alama. Untuk pilotnya di sekitar helikopter," kata I Komang di Bandara VIP Mozes Kilangin Timika.

Aparat gabungan serta menggunakan helikopter milik TNI AU dikerahkan ke Distrik Alama Mimika, Papua Tengah, untuk mengevakuasi Glen Malcolm Conning (50), pilot helikopter milik Intan Angkasa Air Service yang dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Senin (5/8/2024).
Aparat gabungan serta menggunakan helikopter milik TNI AU dikerahkan ke Distrik Alama Mimika, Papua Tengah, untuk mengevakuasi Glen Malcolm Conning (50), pilot helikopter milik Intan Angkasa Air Service yang dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Senin (5/8/2024). (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela)

Kesaksian rekan korban

Diberitakan sebelumnya, KKB menyandera Glen Malcolm Conning serta merusak helikopter serta isinya.

Sadisnya, KKB membakar Conning serta helikopter tersebut.

Seorang pilot helikopter, Geoffrey Foster, rekan kerja korban, menyaksikan Conning bersimbah darah sebelum akhirnya tewas diunuh.

Foster juga tengah menerbangkan helikopter di waktu yang berdekatan.   

"Ketika saksi tiba di sekitar bandara Alama, saksi melihat helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK., sudah mendarat di landasan dan baling-balingnya sudah tidak berputar," ungkap Kepala Satgas Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa (6/8/2024).

"Saksi kemudian mengitari helikopter tersebut dengan jarak kurang lebih 1000 kaki di atas permukaan tanah, kemudian turun untuk mendarat di samping helikopter," sambungnya.

Sesaat mencapai tanah, saksi yang juga berasal dari Selandia Baru, kemudian melihat situasi yang tidak biasa.

Foster melihat barang-barang yang diduga berasal dari dalam helikopter Conning berserakan di tanah.

Di momen itulah Foster melihat Conning dalam keadaan bersimbah darah.

FOTO KORBAN - Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno menunjukkan foto korban, pilot helicopter yang menjadi korban keganasan KKB.
FOTO KORBAN - Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno menunjukkan foto korban, pilot helicopter yang menjadi korban keganasan KKB. (Tribun-Papua.com)

"Ketika saksi hendak mendarat dengan jarak sekitar 10 kaki, saksi melihat tas-tas berserakan dan pilot terkulai di kursi dengan darah di sekujur tubuhnya."

Baca juga: KESAKSIAN Pilot Selandia Baru di Pedalaman Papua: Glen Conning Dibunuh OPM Saat Helikopter Mendarat

"Melihat hal tersebut, saksi langsung lepas landas kembali dan tidak jadi mendarat," kata Faizal.

Setelah menjauh dari area bandara, saksi melihat sekelompok orang berkumpul di depan rumah sakit yang sedang dibangun.

Distrik Alama merupakan salah satu wilayah di Mimika yang masih terisolasi, dan hanya bisa dijangkau melalui transportasi udara.

Jarak tempuh dari Bandara Mozes Kilangin menuju Distrik Alam berkisar 50 menit penerbangan.

Adapun Conning menerbangkan helikopter milik PT Intan Angkasa Service, dengan mengangkut empat penumpang.

Ia mengangkut empat penumpang yaitu dua orang dewasa (nakes) dan satu bayi serta satu anak dari Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama. (*)

 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved