KKB Bunuh Pilot Helikopter Intan Angkasa
Begini Respon Komnas HAM Papua Atas Pembunuhan Pilot Selandia Baru Glen Conning oleh OPM
Frits mengatakan, kasus yang melibatkan orang Selandia baru menjadi korban, bukan pertama kali di wilayah Mimika, Papua Tengah.
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
"Dan itu wilayah-wilayah yang punya riwayat tentang konflik. Jadi sebaiknya jangan, kami sangat sayangkan kejadian ini," tandasnya.
Kesaksian Bidan yang selamat
Aksi brutal Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, menyisakan pilu.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), sebutan polisi bagi TPNPB-OPM membunuh pilot asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning (50).

Glen tewas dibunuh sesaat mendaratkan helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service, tempatnya bekerja di Alama pada Senin (5/8/2024).
Kisah pembunuhan Glen dikungkap Hasmaya, bidan sekaligus penumpang yang selamat dari peristiwa tersebut.
Hasmaya bertugas di Puskesmas Alama.
Ia adalah salah satu penumpang helikopter yang dibawa oleh pilot Glen Malcolm Conning.
Hasmaya sempat mengunggah foto bersama teman-teman di depan helikopter ketika hendak menuju Distrik Alama, sebelum kejadian.
Hasmaya tampak menggendong anaknya yang masih berusia 11 bulan.
Di dalam posting tersebut ia menuliskan, "Bismillah sampe ketemu bln depan".
Hasmaya pun sempat melakukan siaran langsung di atas helikopter saat perjalanan menuju ke Distrik Albama.
Hasmaya bercerita, saat mendarat dan turun dari helikopter, ia mendengar suara tembakan.
"Baru turun dari copper (helikopter) melangkah dua kali, suara sudah terdengar dari sungai mereka datang," ungkapnya, Selasa (6/8/2024).

Ia juga bercerita, pilot PT Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Connin,g sempat membukakan pintu untuk mempersilakan dirinya turun dari helikopter.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.