Lingkungan Hidup
Masyarakat Adat Terancam, Ruang Hidup Terus Dirampas
Alih-alih menambah devisa negara, situsai ini justru memperburuk citra Indonsia di mata dunia, terlebih soal komitmen negara menjaga alam.
|
Editor:
Paul Manahara Tambunan
Tribun-Papua.com/Istimewa
SELAMATKAN HUTAN - Save Our Borneo, sebuah lembaga yang concern di bidang lingkungan di Kalimantan membentangkan spanduk yang bertuliskan ”Hutan Lebih Baik Dikelola Masyarakat Adat” di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat (9/8/2024). Hal itu dilakukan untuk memperingati Hari Masyarakat Adat Sedunia setiap tanggal 9 Agustus. SAVE OUR BORNEO
Karena itu, menjaga kelestarian lingkungan menjadi keniscayaan bagi masyarakat adat agar keturunannya bisa memenuhi kebutuhan hidup dari alam.

Keberadaan masyarakat adat pun kerap kali dianggap menghambat pembangunan dan kegiatan ekonomi.
Padahal, hal ini terjadi karena warga adat kurang dilibatkan dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan.
Sebagai penjaga terbaik sumber daya alam dan ekosistem hutan, warga adat bisa menjadi bagian solusi krisis iklim.
Hari Masyarakat Adat Internasional yang diperingati setiap 9 Agustus menjadi momentum mewujudkan pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat. (*)
Berita ini dioptimasi dari Kompas.id, silakan berlangganan.
Halaman 3 dari 3
Baca Juga
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.