ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Mimika

Puskesmas Mapurujaya di Timika Temukan 17 Anak Positif Frambusia

Dari hasil tracking contact bahkan didapati beberapa orang tua dari anak-anak  pengidap frambusia ini ikut terpapar. 

Penulis: Kristina Rejang | Editor: Paul Manahara Tambunan
Tribun-Papua.com/Istimewa
Tim Puskesmas Mapurujaya Timika saat melakukan pendataan. 

Laporan Wartawan Tribun Papua- Kristina Rejang 

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Kepala Puskesmas Mapurujaya, Onna Bunga menjelaskan di Mapurujaya, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah ditemukan 17 anak positif Frambusia.

Sebanyak 17 anak ini ditemukan di Kampung Muare, Distrik Mimika Timur. 

Onna menerangkan sejak Juni hingga 15 Agustus 5 orang anak ditemukan Frambusia ketika berobat di Puskesmas. 

"Selanjutnya saat tim turun ke lapangan dan lakukan tracing contact kepada 45 orang kerabat terdekat,  kemudian ditemukan  12 anak lainnya yang positif frambusia di kampung Muare," jelas Onna kepada awak media, Senin (26/8/2024). 

Baca juga: Kepala Puskesmas Ungkap Kondisi Distrik Alama: Tak Ada Internet, Nakes Membaur dengan Masyarakat

Ia menjelaskan sejak bulan Juni hingga 15 Agustus 2024, ketika menemukan 5 kasus pihaknya memberntuk tim kolaborasi yang terdiri dari  program penyakit tidak menular (PTM), kusta, dan penyakit menular lainnya. 

"Tim turun pada 22-23 Agustus kami temukan adanya 12 anak yang positif frambusia. 12 anak itu ditemukan saat kami lakukan tracing contact dari 5 anak yang ditemukan sebelumnya," jelasnya. 

Ia menjelaskan dari hasil tracking contact bahkan didapati beberapa orang tua dari anak-anak  pengidap frambusia ini ikut terpapar. 

"Masing-masing orang tua yang terpapar itu  sejak Juni 2024 telah mengetahui adanya luka-luka pada tubuh anaknya, akan tetapi tidak bergegas membawa anaknya masing-masing ke Puskesmas," katanya. 

Onna menerangkan, Frambusia menyebar sangat cepat  melalui luka terbuka dan  sentuhan kulit, sehingga ada beberapa orang tua ikut terpapar.  

Sejak ditemukannya 17 anak yang secara keseluruhan merupakan warga kampung Muare ini, tim Puskesmas Mapurujaya langsung melakukan pengobatan dan tracing contact. 

Untuk mencegah penularan, Puskesmas Mapurujaya juga memberikan obat Azithromycin kepada seluruh warga kampung Muare berdasarkan  dosis yang disesuaikan berat badan masing-masing. 

"Puji Tuhan setelah kami obati beruntung frambusia tidak menyebar ke anak satu kampung. Untuk sementara yang positif frambusia ini hanya di Muare dan tidak ditemukan di kampung lainnya " katanya. 

Lebih lanjut menurut Onna, frambusia menyerang anak-anak dengan usia dibawah 17 tahun dimulai pada kaki, lengan, leher dan muka, akan tetapi jika terlambat diobati akan merambat ke seluruh tubuh dan merusak persendian hingga yang paling fatal korbannya akan lumpuh. 

"Awalnya gatal-gatal, kemudian muncul ruam warna kuning dan bernanah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya dan sangat cepat menular kepada orang terdekat," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved