ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Jelang Hari Sumpah Pemuda ke-96, DPD KNPI Kota Jayapura Buka Pelatihan dan Sertifikasi Mediator

Rocky berharap, seusai pelatihan ini puluhan peserta bisa menjadi ujung tombak untuk menyesuaikan bersoalan di Tanah Papua.

Penulis: Yulianus Magai | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Yulianus Magai
Foto bersama usai kegiatan yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Jayapura (30/9/2024). Foto: Yulianus Magai Tribun Papua 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Magai 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA- Kepala Dinas Pemuda dan Olaraga (Kadispora) Kota Jayapura, Rocky Bebena, membuka kegiatan pelatihan dan sertifikasi mediator yang berlangsung selama seminggu di Jayapura, Senin (30/9/2024). 

Kegiatan tersebut yang digagas DPD KNPI  kota Jayapura bekerja sama dengan Pusat Bantuan Mediasi Gereja Kristen Injili (PBM-GKI) tersebuut, dalam rangka menyongsong Hari Sumpah Pemuda ke-96, yang mengusung tema "Pemuda Berkarya Indonesia Maju".

Baca juga: Dionisius Deda Resmi Jabat Ketua DPD KNPI Kota Jayapura Periode 2023-2026

Rocky Bebena menilai kegiatan ini sangat penting dan merupakan salah satu terobosan yang telah dilakukan Organisasi Kepemudaan (OKP) yang menerima dana hibah dari Pemkot Jayapura.

"Kegiatan yang dilakukan DPD KNPI Kota Jayapura ini sangat penting, Kami lihat ini adalah salah satu terobosan yang telah dilakukan OKP. Kami harap OKP ainya yang menerima dana hibah juga harus lakukan kegiatan seperti ini," ucap Rocky.

Rocky berharap, seusai pelatihan ini puluhan peserta bisa menjadi ujung tombak untuk menyesuaikan bersoalan di Tanah Papua.

"Saya berharap agar 24 peserta yang ikut pelatihan dan sertifikasi mediator bisa menjadi ujung tombak di tempat tinggalnya agar bisa menangani permasalah yang terjadi di Kota Jayapura, terutama masalah sosial di kota ini,"tandasnya. 

Sementara itu, Albert Yoku selaku  Pembina  BPM-GKI dan Koordinator Badan percepatan Pembangun Otonomi Khusus (BP3OKP) melihat di Tanah Papua, banyak masalah yang terjadi mulai dari masalah kecil sampai besar.

Sebab itu,  ia berharap pelatihan seperti ini dilakukan untuk memperbanyak  sumber daya manusi (SDM) yang mampu mendampingi atau siap menyelesaikan persoalan. 

"Menjadi mediator itu tidak mudah. Seorang peserta  harus terbentuk mental dan jiwa untuk mendampingi masyarakat. Mudah-mudahan dengan pelatihan ini bisa menambah ilmu baru untuk peserta,"tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved