ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Artikel

Ketika Uang Berkuasa: Ancaman Nyata Bagi Pemilu Berkualitas!

Politik uang merupakan ancaman serius bagi demokrasi lantaran tidak hanya merendahkan martabat pemilih, tetapi juga memiliki dampak buruk yang meluas.

Editor: Lidya Salmah
Thinkstock
Ilustrasi Uang 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA- Politik uang, praktik memberikan uang atau materi lain untuk mempengaruhi pilihan politik seseorang, merupakan salah satu masalah serius yang menggerogoti sistem demokrasi di banyak negara, termasuk Indonesia

Politik uang merupakan ancaman serius bagi demokrasi lantaran tidak hanya merendahkan martabat pemilih, tetapi juga memiliki dampak buruk yang meluas terhadap kualitas pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat.

Dampak Negatif Politik Uang

Korupsi:

Politik uang seringkali menjadi pintu masuk bagi praktik korupsi.

Calon yang terpilih melalui jalan pintas ini merasa perlu mengembalikan modal kampanye dengan cara yang tidak sah, seperti menyalahgunakan anggaran negara atau menerima suap.

Ketidakadilan:

Politik uang menciptakan ketidakadilan dalam persaingan politik.

Calon dengan sumber daya finansial yang lebih besar memiliki keunggulan yang tidak adil dalam meraih suara.

Hal ini menghambat partisipasi politik dari calon yang memiliki integritas dan visi yang baik, tetapi kekurangan dana.

Pemimpin yang Tidak Kompeten:

Pemimpin yang terpilih melalui politik uang seringkali tidak memiliki kompetensi dan integritas yang memadai.

Mereka lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya daripada kepentingan masyarakat.

Keputusan Kebijakan yang Tidak Pro-Rakyat:

Kebijakan yang dihasilkan oleh pemimpin yang terpilih melalui politik uang cenderung tidak pro-rakyat.

Keputusan-keputusan tersebut lebih dipengaruhi oleh kepentingan para penyandang dana kampanye daripada kepentingan masyarakat luas.

Melemahnya Demokrasi: Politik uang merusak prinsip-prinsip dasar demokrasi, seperti kedaulatan rakyat, persamaan di hadapan hukum, dan pemerintahan yang bersih.

Praktik ini mengikis kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik dan dapat memicu apatisme politik.

Upaya Mencegah Politik Uang

Untuk mengatasi masalah politik uang, diperlukan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak, antara lain:

Penegakan Hukum yang Tegas:

Aparat penegak hukum harus menindak tegas para pelaku politik uang.

Peningkatan Transparansi:

Proses kampanye harus dibuat lebih transparan untuk mencegah praktik-praktik yang tidak sehat.

Pendidikan Politik:

Masyarakat perlu diberikan pendidikan politik yang memadai agar dapat memilih pemimpin yang berkualitas.

Penguatan Partai Politik:

Partai politik harus diperkuat sebagai institusi yang demokratis dan bertanggung jawab.

Partisipasi Aktif Masyarakat: Masyarakat harus aktif mengawasi proses politik dan melaporkan setiap bentuk pelanggaran. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved