ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Papua Pegunungan

Virus Ternak Dinyatakan Positif, Wabah ASF Ancam Peternak Babi di Papua Pegunungan

Sementara, temuan di Lanny Jaya, Nduga, Tolikara, Mamberamo Tengah, dan Kabupaten Yalimo masih dalam upaya pemeriksaan.

|
Tribunnews
ILUSTRASI - African Swine Fever (ASF) telah menyerang ternak babi di wiwlayah Papua Pegunungan. Peternak diimbau waspada. 

Laporan wartawan Tribun-Papua.com, Noel Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA - Virus African Swine Fever (ASF) telah menyebar di beberapa kabupaten di Papua Pegunungan, mengancam populasi babi dan perekonomian masyarakat.

Sekertaris Dinas Pangan Pertanian Perikanan dan Peternakan Provinsi Papua Pegunungan, Malhai Mabel memastikan temuan itu positif.

Ia mengimbau masyarakat peternak pada delapan kabupaten jajarannya untuk waspada.

"Ada virus ASF yang sudah masuk di Provinsi Papua Pegunungan. Maka kami keluarkan imbauan untuk masyarakat untuk waspada, karena wabah ini sangat membahayakan kelompok peternak babi yang ada di Papua pegunungan," ujarnya dalam jumpa pers di Wamena, Senin (23/12/2024).

Ia juga mengimbau pengusaha daging potong atau babi kondisi hidup dari luar daerah untuk menghentikan pengiriman sementara ke Papua pegunungan.

Baca juga: Wabah ASF Bisa Ancam Ekonomi Papua, Pj Gubernur Minta Perketat Pengawasan Impor Daging Babi

"Karena di Jayapura, Papua Tengah, virus ini sudah tersebar dan jangan sampai semakin banyak di Papua Pegunungan," kata Mabel.

Sementara itu, mabel berujar agar ternak babi kampung di Papua Pegunungan harus dilindungi. 

"Kita tahu masyarakat pegunungan menilai babi memiliki nilai ekonomis yang tinggi,dan nilai kekayaan yang paling tinggi adalah babi."

"Maka kami minta seluruh masyarakat dapat mengkonsumsi daging babi dengan ternak-ternak lokal yang ada di daerah masing-masing. Jangan datangkan dari luar," ujarnya.

Mabel mengungkap adanya temuan denam kasus ASF posotof di Yahukimo.

Sementara, temuan di Lanny Jaya, Nduga, Tolikara, Mamberamo Tengah, dan Kabupaten Yalimo masih dalam upaya pemeriksaan.

Pihaknya mengalami kendala bisaya dan akses yang cukup menantang.

Baca juga: Antisipasi ASF Meluas di Papua, Karantina Mulai Langkah Pencegahan

"Sementara masih dalam keterbatasan biaya, sehingga kami belum bisa turun, dan ini kami lakukan dengan uji lab," jelasnya.

Salah satu dokter Hewan anak asli Pegunungan drh. Ribka Elopere menjelaskan ASV merupakan penyakit yang baru di Papua Pegunungan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved