Gubernur Anwar Damanik Pastikan Sudah Bentuk Tim MBG Untuk Sukseskan Program Presiden Prabowo

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Guna menjalankan program prioritas Presiden Prabowo Subianto mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG), maka Pemprov Papua Tengah sudah membentuk tim

Seperti yang disampaikan Pj Gubernur Papua Tengah, Anwar Harus Damanik bahwa, tim ini sudah bertemu dengan Badan Gizi Nasional (BGN).

Baca juga: Tokoh Adat Saireri Wilem Bonai Apresiasi Hadiah Valentine Dari Pemerintah Buat Masyarakat Yapen

Pemprov Papua Tengah juga sudah menyampaikan kepada BGN, dalam APBD sudah menyiapkan sesuai arahan yang diberikan.

"Namun untuk saat ini soal MBG, kami belum bisa bicara terlalu banyak, tapi yang pasti untuk Papua Tengah, Kabupaten Intan Jaya dan Deiyai yang sudah jalankan," kata Anwar kepada awak media, termasuk Tribun-Papua.com, Jumat, (14/2/2025).

Baca juga: 31 Anggota DPRK Kepulauan Yapen Resmi Dilantik, Berikut Nama Lengkapnya

Sementara untuk kabupaten lain seperti Ibu Kota Papua Tengah, yaitu Nabire, sudah dilakukan pengiriman tim untuk berkoordinasi ke BGN."Tapi ini, belum ada jawaban pasti dari BGN," katanya.

Selain itu Anwar bilang, saat ini telah dilakukan efisiensi anggaran dan sudah diturunkan menjadi peraturan Menteri Keuangan, yang artinya bahwa ada efisiensi atau rasionalisasi anggaran yang ditarik ke APBN.

Baca juga: AM Merekonstruksi 13 Adegan Pembunuhan Terhadap Petugas Kebersihan di Doyo Baru

"Nah ini, nanti kita lihat alokasinya seperti apa, karena posisinya masih ditarik, dan nanti menjadi program apa, kita belum mengetahuinya, tapi kalau memang ini bisa memenuhi MBG, maka program tersebut akan dibiayai oleh APBN,".

"Sehingga yang kita standbykan saat ini di APBD walaupun belum bisa jalan, tapi nanti kita akan sampaikan rasionalisasinya untuk program lainnya," ujarnya.

Baca juga: REMUS Astra Motor Papua Masuk Finalis 3 Besar Amaliah Astra Awards 2024

Dengan demikian, mengenai MBG, Pemprov Papua masih menunggu arahan, dan lebih menjadi penyuport dari pemerintah pusat.

"Apa arahannya, dan petunjuk teknis (Juknis), kami siap bantu, tapi kalau untuk menjadi pionir di sana, maka kita tidak bisa kejar-kejaran, jadi kita menunggu arahan, supaya lebih tersistem," pungkasnya. (*)