Danrem 172 PWY
Danrem 172/PWY Apresiasi Program Budidaya Ikan Lele Kodim 1708/BN
“Saya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Kodim Biak. Ini adalah contoh nyata pemanfaatan potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan. Prog
Penulis: Fiona Sihasale | Editor: Marius Frisson Yewun
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Fiona Sihasale
TRIBUN-PAPUA.COM, BIAK – Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi, Brigjen TNI Tagor Rio Pasaribu, S.E., memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah strategis Kodim 1708/BN yang menjalankan program budidaya ikan lele sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Papua.
Hal ini disampaikan Danrem saat melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kodim 1708/BN, Rabu (07/05/2025) kemarintri
Baca juga: Imigrasi Biak Perkuat Sinergi Terkait Pengawasan Orang Asing di Kepulauan Yapen
Dalam kunjungan tersebut, Brigjen TNI Tagor melihat langsung program unggulan budidaya ikan lele yang dinilai berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.
“Saya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Kodim Biak. Ini adalah contoh nyata pemanfaatan potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan. Program ini sangat relevan, terutama dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah Papua,” ujar Danrem.
Baca juga: Sekolah Dasar di Kawasan 3T Biak Numfor Mulai Menerapkan USBK
Menurutnya, pengembangan budidaya ikan air tawar seperti lele merupakan solusi strategis untuk diversifikasi pangan. Selain mengurangi ketergantungan pada hasil laut, program ini juga memberikan nilai tambah melalui pelibatan aktif masyarakat.
Kodim 1708/BN tidak hanya mengelola budidaya lele, tetapi juga melibatkan masyarakat dan prajurit TNI dalam pelatihan intensif bekerja sama dengan pakar perikanan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas hasil panen.
Baca juga: Kemendikbudristek Berikan Kuota ADIK 100 Orang Untuk Biak Numfor
Selai itu, hasil panen lele tidak hanya dipasarkan dalam bentuk segar, tetapi juga diolah menjadi produk turunan seperti ikan asap, abon lele, nugget lele, dan bakso lele. Produk-produk ini memiliki nilai jual tinggi dan ketahanan yang lebih lama, membuka peluang pasar yang lebih luas.
Brigjen Tagor menegaskan bahwa program seperti ini patut menjadi inspirasi bagi satuan-satuan TNI lainnya di wilayah Korem 172/PWY. “Kegiatan ini sejalan dengan komitmen TNI dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat secara langsung,” tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.