Stunting Papua
Program Mandiri Sahabat Desa Menyasar 200 Keluarga Berisiko Stunting di Keerom
"Penandatanganan ini merupakan bentuk komitmen kami dan Bank Mandiri terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta tanggung jawa
Penulis: Yulianus Magai | Editor: Marius Frisson Yewun
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Magai
TRIBUN-PAPUA.COM, KEEROM - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua, Sarles Brabar, hadir dalam kegiatan Kick Off Program "Mandiri Sahabat Desa" yang mendukung Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Kabupaten Keerom, Papua.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Pramuka, Kabupaten Keerom, pada Kamis (22/5/2025).
Dalam sambutannya, Sarles Brabar menyampaikan bahwa kerja sama antara Bank Mandiri dan BKKBN Provinsi Papua ini menjadi awal dari sinergi dalam pelaksanaan program "Mandiri Sahabat Desa" yang tampak jelas dari penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) pada acara tersebut.
Baca juga: Seleksi Pegawai PPPK Tahap 2 Pemkab Mimika Batal Digelar, Begini Penyebabnya
"Penandatanganan ini merupakan bentuk komitmen kami dan Bank Mandiri terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta tanggung jawab sosial kami terhadap masyarakat dan lingkungan di Papua," ujar Sarles.
Program Mandiri Sahabat Desa, lanjutnya, tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi dan pendidikan, tetapi juga menitikberatkan pada penanggulangan prevalensi stunting. Program ini memiliki strategi jangka panjang yang menyasar fase krusial 1.000 hari pertama kehidupan guna membentuk generasi yang sehat dan produktif sejak dini.
Baca juga: Dandim Biak Letkol Inf Marsen Sinaga: Begal dan Jambret Bukan Budaya Kita
"Inisiatif ini juga menjadi pelengkap program ‘Makan Bergizi Gratis’ yang menyasar anak usia 6 hingga 12 tahun. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Bank Mandiri dalam mendukung gerakan Genting yang diinisiasi oleh BKKBN," jelasnya.
Sebagai bentuk nyata pelaksanaan program, Bank Mandiri melalui "Mandiri Sahabat Desa" merangkul 200 keluarga berisiko stunting yang tersebar di Kabupaten Keerom. Para keluarga ini akan mendapatkan pendampingan dan edukasi gizi dari relawan BKKBN sebagai pendamping keluarga.
Baca juga: Gubernur Buka Kick Off "Mandiri Sahabat Desa" Dukung Pencegahan Stunting yang Masih Tinggi di Papua
"Harapan kami, kerja sama ini dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Keerom, khususnya dalam upaya mendorong kesejahteraan dan menurunkan angka stunting," pungkas Sarles. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.