ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Tengah Terkini

Pemuda Katolik Papua Tengah Buka Posko Kemanusiaan untuk Pengungsi Konflik di Intan Jaya dan Puncak

Saat ini semua umat manusia diciptakan oleh cinta Tuhan di Intan Jaya, dan Puncak sedang menderita karena terjadi gencatan senjata antara TNI-POLRI da

Tribun-Papua.com/Istimewa
KONFLIK BERSENJATA - Peduli Pengungsi Konflik Bersenjata di Intan Jaya dan Puncak, Pemuda Katolik Komda Papua Tengah buka posko Kemanusiaan di Kabupaten Nabire. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Ego Sum Ostium (Akulah Pintu Bagi Domba-domba Ku) adalah Motto Uskup Kami, Mgr. Bernardus Baru, OSA.

Dengan motto tersebut, Pemuda Katolik Komda Papua Tengah membuka posko kemanusiaan untuk para pengungsi konflik bersenjata di Kabupaten Intan Jaya dan Puncak

Koordinator Posko Pusat Kemanusiaan Pemuda Katolik, Kristianus Madai mengatakan, pemuda Katolik menerjemahkan Motto tersebut, ke dalam aksi nyata bagi kemanusiaan yang tertindas dan tersingkir akibat kebijakkan yang mengorbankan rakyat.

"Domba-domba itu adalah Umat Tuhan yang terkena musibah akibat konflik di Intan Jaya, dan Puncak," kata Kristianus dalam rilis pers yang diperoleh Tribun-Papuatengah.com, di Nabire, Senin (26/5/2025).

Menurut Kristianus, berkaitan dengan konflik yang terjadi juga, denominasi gereja-gereja, maupun pemerintah pusat, hingga daerah, dan semua komponen masyarakat sipil, harus bisa duduk dan berbicara secara bersama.

Baca juga: Satgas Operasi Habema Bentukan Kogabwilhan III Diduga Melakukan Pelanggaran HAM Berat di Intan Jaya

"Mengapa harus diselesaikan dengan senjata, atau dengan kehadiran militer, maupun keputusan-keputusan yang justru menghasilkan konflik di atas konflik," ujarnya.

Kristianus bilang, saat ini semua umat manusia diciptakan oleh cinta Tuhan di Intan Jaya, dan Puncak sedang menderita karena terjadi gencatan senjata antara TNI-POLRI dan TPNPB-OPM.

Kemudian, akibat daripada apa yang terjadi juga, mengakibatkan kehidupan normal dan damai hilang ditengah masyarakat sipil.

Selain itu, Pemuda Katolik Komda Papua Tenga juga mengeluarkan pernyataan sikap, dan meminta beberapa hal yakni:

1. TNI-POLRI dan TPNPB segera hentikan gencatan senjata.

2. Kami pemuda Katolik meminta Pemerintah untuk menarik kembali Pendropan Militer organik dan non-organik ke Intan Jaya dan Puncak.

3. Kami meminta pemerintah untuk menyelesaikan masalah secara Damai, Humanis, dan bermartabat

4. Kami Pemuda Katolik meminta untuk Negara Indonesia membuka ruang dialog dari masalah kemanusiaan ini, karena telah terjadi.

1. pengungsian warga sipil besar-besaran.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved