ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kerusuhan di Yalimo

Tragedi di Yalimo: Kisah Sebuah Keluarga Menjadi Sasaran di Dataran Tinggi Papua

Bersama anaknya—Arsya Dafa (9) dan keponakannya, Atifa (10)—Nasir melintasi jalan yang sunyi di dekat camp PT Paesa. 

|
Tribun-Papua.com/Istimewa
PEMBAKARAN KIOS - Tampak salah satu kios di Kabupaten Yalimo, yang di bakar para siswa akibat dugaan ujaran rasis oleh warga non Papua, Selasa, (16/09/2025). (dok. Warga for Tribun-Papua.com) 

TRIBUN-PAPUA.COM, YALIMO - Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, kembali berduka.

Sebuah kisah pilu terukir di KM 87, Kali Jerni, Distrik Elelim, saat sebuah keluarga kecil menjadi korban dari gejolak sosial yang memanas.

Nasir Daeng Mappa, seorang sopir lajuran berusia 44 tahun, memulai perjalanan naasnya pada Selasa (16/9/2025) sore, tanpa menyadari bahwa ini adalah perjalanan terakhirnya.

Bersama anaknya—Arsya Dafa (9) dan keponakannya, Atifa (10)—Nasir melintasi jalan yang sunyi di dekat camp PT Paesa. 

Namun, di tengah perjalanan, mereka dihadang dan kendaraan mereka dibakar.

Api melahap mobil itu dengan cepat, menjebak Nasir dan putranya, Arsya, di dalamnya.

Keduanya tewas dalam kobaran api, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat.

Sementara itu, Atifa, keponakan Nasir, berhasil keluar dari mobil yang terbakar.

Namun, ia tidak luput dari kekejaman.

Baca juga: Kerusuhan di Yalimo Papua Pegunungan: 30 Kios dan Rumah Terbakar, Seorang Polisi Kena Panah 

Ia menderita luka serius di leher akibat benda tajam, sebuah luka yang menjadi saksi bisu dari kekerasan yang ia alami.

Atifa kini sedang dalam perjalanan menuju Jayapura untuk mendapatkan perawatan medis.

Sebuah perjuangan untuk bertahan hidup yang baru dimulai. 

KERICUHAN DI YALIMO - Anggota Polres Yalimo yang terkena panah dibagian kepala saat melakukan pengamanan kericuhan di Elelim, Yalimo, Papua Pegunungan. (Dok.Humas Polda Papua)
KERICUHAN DI YALIMO - Anggota Polres Yalimo yang terkena panah dibagian kepala saat melakukan pengamanan kericuhan di Elelim, Yalimo, Papua Pegunungan. (Dok.Humas Polda Papua) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Insiden tragis ini diduga kuat terkait dengan kerusuhan yang terjadi di Distrik Elelim, di mana 30 rumah dan fasilitas umum lainnya hangus terbakar, memicu gelombang kekerasan yang merenggut nyawa.

"Saat ini jenazah kedua korban masih berada di lokasi kejadian, sementara korban selamat telah dibawa menggunakan kendaraan masyarakat menuju Jayapura untuk mendapatkan perawatan medis," kata warga Yalimo, Yulianus Walilo pada Rabu (17/9/2025) pagi.

Menurutnya, insiden ini diduga berkaitan dengan kerusuhan yang terjadi di Distrik Elelim pada Selasa (16/9/2025). 

Kerusuhan yang diduga karena ujaran rasis tersebut, mengakibatkan 30 rumah dan fasilitas umum lainnya terbakar serta menimbulkan kerugian materiel maupun korban jiwa.

Diduga ucpan berbau rasis?

Insiden tersebut melibatkan siswa SMA Negeri 1 Elelim dan warga perantau atau non-Papua, yang berujung pada aksi pembakaran kios.

Informasi dihimpun Tribun-papua.com dari kepolisian setempat, insiden bermula pukul 06.00 WIT ketika seorang siswa SMA Negeri 1 Elelim sedang berbelanja di salah satu kios.

Dalam interaksi tersebut, diduga keluar kata “monyet” dari penjual kios. 

Ucapan itu membuat siswa tersinggung dan memicu kemarahan.

Tak lama berselang, siswa tersebut memanggil teman-temannya untuk mendatangi kios itu. 

Situasi pun memanas hingga berujung pada aksi pembakaran kios oleh sekelompok siswa.

PEMBAKARAN KIOS - Tampak salah satu kios di Kabupaten Yalimo, yang di bakar para siswa akibat dugaan ujaran rasis oleh warga non Papua, Selasa, (16/09/2025).
PEMBAKARAN KIOS - Tampak salah satu kios di Kabupaten Yalimo, yang di bakar para siswa akibat dugaan ujaran rasis oleh warga non Papua, Selasa, (16/09/2025). (Tribun-Papua.com/Foto warga yang beredar di media sosial)

Kejadian tersebut sontak mengundang perhatian warga sekitar.

Baca juga: BREAKING NEWS: Yalimo Bergejolak, Pelajar Bakar Kios Akibat Dugaan Rasisme

Namun, aparat kepolisian yang sigap turun ke lokasi segera melakukan pengamanan dan mengendalikan situasi agar tidak meluas.

Kapolres Yalimo beserta jajaran saat ini tengah menangani kasus tersebut untuk memastikan kondisi keamanan tetap terkendali.

Polisi juga melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kronologi dan pemicu utama kericuhan.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat Yalimo untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada aparat berwenang.

Hingga berita ini tayang, awak Tribun-Papua.com berupaya mengkonfirmasi pihak terkait untuk mengungkap peristiwa sebenarnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved