Ibu Melahirkan Meninggal Dunia
Suami Irene Sokoy Siap Bawa Kasus Kematian Istri ke Hukum: Usut Kasus Penolakan Rumah Sakit di Papua
Berbicara di rumah duka, Neil Kabey mengungkapkan kepedihan dan rencananya menempuh jalur hukum.
Ringkasan Berita:
- Irine Sokoy meninggal dunia setelah diduga ditolak oleh empat rumah sakit berbeda saat membutuhkan pertolongan medis darurat.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Kabut duka mendalam menyelimuti Kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.
Di tengah kesedihan atas kepergian sang istri, Irene Sokoy, dan bayinya, Neil Castro Kabey bangkit dengan tekad bulat, yaitu menuntut keadilan di jalur hukum.
Irene Sokoy meninggal dunia setelah diduga ditolak oleh empat rumah sakit berbeda saat membutuhkan pertolongan medis darurat.
Insiden tragis ini menjadi pemicu kemarahan keluarga yang merasa diabaikan.
Berbicara di rumah duka, Neil Kabey mengungkapkan kepedihan dan rencananya menempuh jalur hukum.
Baca juga: Bayi Kami Mati di Tangan Medis: Kisah Pilu Irene Sokoy, Ibu Hamil Ditolak 4 RS di Ibu Kota Papua
Ia berharap tidak akan ada lagi keluarga lain yang harus merasakan nasib nahas seperti yang menimpa dirinya.
"Menurut saya, upaya hukum ini perlu kami lakukan agar ke depan tidak ada lagi Irine lain yang menjadi korban karena diabaikan rumah sakit. Karena kalau mereka petugas medis mau melayani, maka hari ini istri dan anak saya masih ada," ujarnya.
Meskipun tekadnya bulat, Neil mengakui langkah krusial ini akan didiskusikan terlebih dahulu dengan keluarga besarnya demi mendapatkan dukungan penuh.
"Ini pikiran dan rencana saya untuk bawa kasus ini ke ranah hukum. Tapi saya akan diskusi dengan keluarga besar istri saya juga sehingga langkah yang kami ambil mendapat dukungan keluarga," ujarnya.
Tuntut Pertanggungjawaban Rumah Sakit
Kemarahan yang sama juga disampaikan oleh Abraham Kabey, Kepala Kampung Hobong sekaligus mertua Irene Sokoy.
Ia secara tegas menyayangkan tindakan pihak rumah sakit dan berjanji akan meminta penjelasan resmi terkait penolakan tersebut.
"Saya sebagai kepala kampung dan juga orangtua sangat kesal dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit karena kami datang jauh dari kampung untuk mendapatkan pelayanan kesehatan."
Baca juga: Pemuda Katolik Desak Menteri Natalius Pigai dan Komnas HAM Usut Kasus Irene Sokoy: Pelanggaran Berat
"Tapi nyatanya pelayanan itu tak kami dapatkan hingga anak kami meninggal," ujarnya.
Ia mendesak agar seluruh tenaga medis di rumah sakit, baik perawat maupun dokter, segera memperbaiki kinerja mereka.
"Kami keluarga harap seluruh tenaga medis baik perawat dan dokter di rumah sakit memperbaiki kinerja karena kami masyarakat di kampung datang berharap mendapat pertolongan bukan ditolak dan disuruh cari rumah sakit sendiri," ujarnya.
Desak Menteri HAM Usut Tuntas
Pemuda Katolik Komda Papua Tengah mendesak Menteri Hukum dan Hak Asasi Mabusia (HAM), Natalius Pigai untuk turun tangan langsung mengusut kasus kematian Irene Sokoy, ibu hamil yang meninggal setelah diduga mengalami penolakan layanan medis di Jayapura.
Sekertaris Komda Papua Tengah Natan Tebai menilai peristiwa tersebut sebagai pelanggaran HAM berat yang tidak boleh dibiarkan.
Menurut Natan Tebai, kasus Irene Sokoy adalah gambaran paling nyata betapa buruknya pelayanan publik di sejumlah rumah sakit.
Mereka menilai pihak rumah sakit lebih mengutamakan urusan administratif dibandingkan penyelamatan nyawa pasien yang sedang dalam kondisi darurat.
“Kami melihat ini sebagai kasus pelanggaran HAM yang sangat serius. Tidak boleh ada institusi kesehatan yang lebih mementingkan berkas dibandingkan nyawa manusia,” tegas Natan mewakili Pemuda Katolik.
Atas dasar itu, Tebai meminta Menteri Natalis Pigai membentuk tim investigasi khusus dari pemerintah pusat untuk menelusuri dugaan penolakan pelayanan tersebut.
Desakan yang sama juga ditujukan kepada Komnas HAM RI agar segera membentuk tim investigasi independen. (*)
Sumber: kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/DARURAT-KESEHATAN-DI-PAPUA-Abraham-Kabey-berfoto-bersama-kedua-anak-Irene-Sokoy-dan-Niel-Kabey.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.