YPMAK
YPMAK Dukung Upaya Penyelamatan 7 Karyawan PTFI Terjebak Longsor di Tambang Grasberg Block Cave
Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Feronike Rumere
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) mendukungan upaya penyelamatan 7 karyawan PTFI yang terkena insiden longsor material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave.
Baca juga: 500 Karyawan PTFI Warnai HUT RI Dengan Tari Kolosal “Bergerak Bersama dari Hulu ke Hilir”
Berbagai upaya tengah dilakukan PTFI guna penyelamatan para karyawan yang mengalami insiden tersebut pada 8 September 2025 lalu.
Ketua Pengurus YPMAK, Leonardus Tumuka menyatakan, dukungan atas upaya penyelamatan 7 karyawan PTFI yang tengah terjebak dalam longsor tersebut.
Ia juga menyampaikan bahwa mereka adalah orang-orang baik yang berkontribusi untuk banyak orang.
"Jadi saudara-saudara kita ada tujuh orang, mereka adalah orang-orang baik yang berjuang untuk keluarganya dan berkontribusi bagi masyarakat Papua, YPMAK dan Mimika," terangnya.
Hal itudikatakan Leonardus Tumuka saat diwawancarai TribunPapuaTengah.com di ruang kerjanya Kantor YPMAK, Jalan Yosudarso, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Baca juga: 283 Warga Mengikuti Screening Operasi Katarak Gratis yang Dilakukan PTFI
Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya terus mendukung proses evakuasi serta upaya penyelamatan para ketujuh karyawan insiden longsor tambang bawah tanah terjadi di area kerja PT Freeport Indonesia.
"Kita terus mendukung proses evakuasi, supaya segera mendapatkan hasil yang baik. Kita berharap saudara-saudara kita ditemukan selamat," ujarnya.
Leonardus Tumuka berujar agar masyarakat menjaga situasi dengan baik sehingga tidak menimbulkan narasi-narasi yang kurang baik.
Baca juga: Gubernur Meki Apresiasi PTFI Lakukan Pemeriksaan Mata Bagi 1.146 Pelajar
"Hal ini sangat penting, jangan sampai kita membuat pernyataan yang menimbulkan kegaduhan,” pintanya.
“Kita juga senantiasa mendukung proses evakuasi yang dilakukan sehingga semua berjalan dengan baik dan saudara-saudara kita yang terjebak bisa selamat," imbuh Leonardus Tumuka.
Hingga kini, PT Freeport Indonesia masih mengupayakan proses evakuasi. PTFI berkoordinasi dengan Tim Inspektur Tambang Kementerian ESDM.
Baca juga: Dari Sekolah, PTFI Lanjut Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Mata di RSUD Nabire
Kemudian juga melibatkan MIND ID, Freeport McMoRan serta pemerintah Provinsi Papua dan Papua Tengah yang berada di lokasi.
Insiden longsor ini terjadi di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), yang terletak di bawah tambang terbuka Grasberg, Senin (8/9/2025).
Material yang longsor dilaporkan sebagai material basah (wet muck) yang berupa campuran lumpur dan bijih tambang.
Baca juga: PTFI Operasikan Helikopter Untuk Angkut Sampah Pendaki Puncak Cartenz
Volume material yang sangat besar ini menutup akses ke beberapa jalur penting di dalam tambang, menyebabkan tujuh pekerja kontraktor terjebak.
Meskipun terjebak, pihak perusahaan meyakini bahwa para pekerja tersebut berada dalam kondisi aman.
Setelah kejadian, tim gabungan dari PT Freeport Indonesia dan aparat keamanan segera melakukan upaya penyelamatan.
Operasional penambangan di area Grasberg Block Cave (GBC) dihentikan sementara untuk memfokuskan seluruh sumber daya pada upaya evakuasi.
Tim penyelamat telah berupaya membuat dua terowongan baru untuk mencapai lokasi para pekerja, namun laporan terbaru menyebutkan bahwa para pekerja tersebut belum ditemukan di titik awal yang diperkirakan.
Baca juga: Pesan PTFI saat Penutupan Expo Exhibition 2025: Kolaborasi Hentikan Polusi Sampah Plastik
Grasberg Block Cave (GBC) adalah salah satu dari dua tambang bawah tanah yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia, selain Deep Mill Level Zone (DMLZ).
Tambang ini terletak di bawah tambang terbuka Grasberg yang sangat terkenal, yang sudah tidak lagi dioperasikan.
GBC merupakan salah satu tambang bijih tembaga, emas, dan perak terbesar di dunia yang menggunakan metode penambangan bawah tanah.
Ini merupakan bagian dari "Proyek Tambang Bawah Tanah Skala Besar" PT Freeport Indonesia. (*)