Alami Disabilitas, Seorang Dokter Dicoret dari CPNS Padahal Hasil Tes Peringkat 1
Setelah dinyatakan lulus CPNS, nama Romi Syofpa Ismael tiba-tiba dibatalkan dan dicoret secara sepihak dengan alasan tidak sehat fisik.
Namun setelah semua persyaratan sudah lengkap, berkasnya tidak dikirim karena kelulusannya dibatalkan.
• Ingin Berlibur ke Raja Ampat? Berikut Beberapa Perlengkapan yang Perlu Anda Siapkan
Dapat rumah dinas
Romi menceritakan, saat bertugas di Puskesmas Talunan, ia bekerja secara profesional sehingga setelah selesai PTT diangkat menjadi tenaga lepas harian oleh Pemkab Solok Selatan.
Bahkan karena dirinya harus menjalani aktivitas pakai kursi roda, ia diberikan rumah dinas yang berdekatan dengan puskesmas.
"Tiap hari saya pakai kursi roda dari rumah yang berjarak sekitar 50 meter dari puskesmas. Tiap hari itu ada sekitar 5 pasien yang saya tangani," ujarnya.
Romi pun mengaku rela jauh dari kampung halamannya di Sicincin, Padang Pariaman, demi mengabdi di Solok Selatan.
Namun sayang, pengabdian Romi masih belum berjalan mulus. Niatnya ingin menjadi PNS masih terganjal.
"Saya rela tinggal jauh dari kampung halaman dan bekerja di daerah terpencil dan tertinggal. Ini demi pengabdian saya," katanya.
Saat ini, Romi mengaku masih bekerja di Puskesmas Talunan.
"Saya masih bekerja di puskesmas, tapi sekarang minta izin ke Dinas Kesehatan Solok Selatan," katanya.
(Perdana Putra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hasil Tes Peringkat 1, Seorang Dokter Dicoret dari CPNS karena Difabel