Sosok Pratu Usman Halembo, Anggota TNI yang Gugur Ditembak KKB Ternyata Tulang Punggung Keluarga
Pratu Usman Halembo (23), prajurit TNI yang gugur ditembak KKB di Kabupaten Nduga, Papua, ternyata merupakan tulang punggung keluarga.
TRIBUNPAPUA.COM, JAYAPURA - Pratu Usman Halembo (23), prajurit TNI yang gugur ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, ternyata merupakan tulang punggung keluarga.
Ayah Usman, Isei halembo telah meninggal pada 29 Januari 2019. Sedangkan ibunya Yohana Hubusa merupakan seorang sebagai ibu rumah tangga.
Pratu Usman Halembo tinggalkan ibu, juga meninggalkan dua adik yang masih berusia 7 dan 4 tahun.
Usman yang merupakan anak sulung merupakan tulang punggung keluarga. Usman baru dua tahun bertugas sebagai prajurit TNI.
"Almarhum betul tulang punggung keluarga karena adik-adiknya masih kecil semua," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, ketika dihubungi melalui telepon, Senin (22/7/2019).

Jenazah Pratu Usman telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Aidi menyebut, sosok Usman dikenal sebagai orang yang baik hati, berbakti terhadap orangtua, loyal terhadap kawan, suka menolong dan selalu gigih dalam ingin mencapai apa yang diinginkan.
Di kalangan rekan satu angkatan dan senior, Usman dikenal sebagai pribadi yang ulet dan rajin serta loyal terhadap atasan.
Aidi pun menyebut almarhum pantas diberikan gelar pahlawan pembangunan karena gugur ketika sedang mengawal pekerjaan pembangunan jalan Trans-Papua.
"Pratu Anumerta Usman Halembo Gugur sebagai Pahlawan Pembangunan Papua di Distrik Yuguru Kabupaten Nduga Papua pada 20 Juli 2019 Pukul 14.10 WIT, akibat serangan dari gerombolan separatis Papua saat almarhum sedang melaksanakan tugas negara mengawal pembangunan strategis nasional Trans-Papua," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Satu anggota TNI bernama Prada Usaman Hambelo gugur saat bertugas. Usman yang merupakan personel pengamanan pembangunan Jalan Trans Papua, ditembak di bagian pinggang.
Informasi yang diperoleh Kompas.com, KKB menyerang pasukan TNI yang tengah bertugas mengamankan pembangunan Jembatan Yuguru-Kenyam, yang merupakan proyek pembangunan Jalan Trans Papua.

Kronologi
Informasi yang diperoleh Kompas.com, Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) menyerang pasukan TNI yang tengah bertugas mengamankan pembangunan Jembatan Yuguru-Kenyam, yang merupakan proyek pembangunan Jalan Trans Papua.
Pembangunan tersebut terletak di Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.45 WIT, saat anggota TNI sedang melaksanakan istirahat, salat dan makan siang.

Para personel TNI secara tiba-tiba mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter.
Menurut Aidi, serangan dilakukan dengan rentetan tembakan yang muncul dari balik semak belukar secara cepat.
Pelaku yang diduga anggota kelompok pimpinan Egianus Kogoya tersebut diperkirakan berjumlah 4-5 orang.
"Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran. Namun, dengan pertimbangan keamanan, karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," ujar Aidi, Sabtu malam.

Setelah peristiwa itu, lanjut Aidi, pasukan TNI melaksanakan konsolidasi dan pengamanan setempat.
Setelah dilaksanakan pengecekan personel, ternyata satu orang prajurit atas nama Prada Usman Hambelo mengalami luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan.
"Kejadian tersebut segera dilaporkan ke satuan atas untuk mendapatkan bantuan heli dalam rangka evakuasi. Karena satu-satunya sarana angkutan menuju ke TKP hanya dengan pesawat heli," ujar Aidi

"Namun, karena cuaca hujan di Wilayah Nduga, proses evakuasi tidak dapat dilaksanan hingga malam hari ini," lanjutnya.
Prada Usaman disebut menghembuskan napas terakhir pada pukul 14.10 WIT.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sosok Pratu Usman, Prajurit TNI yang Gugur Saat Baku Tembak dengan KKB"