ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Terjadi Kontak Senjata Pagi Buta dan Berkabut di Nduga, TNI Temukan Ceceran Darah dari Pihak KSB

Pagi buta sekitar pukul 05.40 WIT, cuaca masih gelap dan berkabut akibat hujan gerimis, terjadi kontak senjata antara TNI dan KSB, ada ceceran darah.

Editor: Sigit Ariyanto
Istimewa/Al Jazeera
Beberapa anak di bawah umur ikut bergabung Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Nduga Papua 

TRIBUNPAPUA.COM, WAMENA - Kembali terjadi kontak senjata antara pasukan TNI dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Nduga Papua.

Hal ini dikonfirmasi Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi, Rabu (24/7/2019) pagi.

Kodam XVII/Cendrawasih memastikan adanya seorang kelompok seperatis bersenjata (KSB) di wilayah Nduga yang terluka dalam peristiwa kontak senjata dengan pasukan TNI di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (23/7/2019).

Sosok Pratu Usman Halembo, Anggota TNI yang Gugur Ditembak KKB Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi mengungkapkan, kontak senjata itu terjadi ketika kelompok KSB melakukan serangan gangguan tembakan terhadap Pos TNI yang berkedudukan di Distrik Mugi Kabupaten Nduga.

Di mana kontak sejata itu, kata dia, terjadi pada pagi buta sekitar pukul 05.40 WIT, cuaca masih gelap dan berkabut akibat hujan gerimis.

Tiba-tiba dari arah yang tidak terduga muncul serangan mendadak yang dilakukan oleh KSB diperkirakan berkekuatan antara 15-20 orang, teridentifikasi dari kelompok Egianus Kogoya.

Proses evakuasi jenazah di Puncak Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga lokasi penembakan yang dilakukan kelompok KKB.
Proses evakuasi jenazah di Puncak Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga lokasi penembakan yang dilakukan kelompok KKB. ((John Roy Purba/Istimewa))

"Namun, karena pasukan dalam keadaan siaga, maka dilaksanakan perlawanan balas tembakan sehingga KSB melarikan diri secara berpencar," kata Aidi, Rabu (24/7/2019) pagi.

"Pasukan TNI dibagi dua kekuatan sebagian mengamankan pos, sedangkan satu tim kekuatan 10 orang melaksanakan pengejaran," lanjutnya.

Dari hasil pengejaran, ungkap Aidi, ditemukan banyak jejak yang mengarah ke berbagai arah, namun ada satu jejak yang cukup besar yang mengarah ke suatu tempat sehingga dilaksanakan penjejakan atau menelusuri jejak tersebut.

"Ternyata jejak tersebut mengarah ke sebuah honai dengan jarak sekitar 2,5-3 km dari kedudukan pos TNI," ujar Aidi.

Jenazah Pratu Usman Halembo Telah Dimakamkan, Dapat Gelar Pahlawan Pembangunan

Saat pasukan TNI berusaha mendekati honai tersebut, tiba-tiba sekitar 5 orang KSB berhamburan keluar dan melarikan diri ke arah semak belukar di belakang honai yang ternyata merupakan jurang dan tertutup semak belukar yang rimbun," ujar dia.

Aidi mengatakan, saat itu pasukan TNI melancarkan tembakan secara terbidik dan melanjutkan pengejaran, namun KSB berhasil meloloskan diri dengan cara berhamburan masuk jurang yang tertutup oleh semak belukar.

"Saat dilaksanakan pemeriksaan ditemukan barang bukti di dalam honai berupa, 1 pucuk pistol standar militer kaliber 9 mm, 3 buah HT, 1 buah GPS, 3 buah magasin, serta ratusan amunisi kaliber 5,56 mm dan 7,62 mm," tutur dia.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melalui akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) memberikan pernyataan atas pembantaian puluhan pekerja PT Istaka Karya.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melalui akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) memberikan pernyataan atas pembantaian puluhan pekerja PT Istaka Karya. (FACEBOOK.COM/TPNPB)

Aidi menambahkan, pasukan juga melihat di luar honai ditemukan ceceran darah cukup banyak mengarah ke jurang.

"Belum dapat dipastikan apakah ada korban jiwa dari KSB karena tidak ditemukan mayatnya. Pengejaran tidak dilanjutkan karena faktor keamanan," ujar dia.

Sampai laporan ini diterima, lanjut Aidi, pasukan TNI masih bertahan melaksanakan pengamanan di sekitar honai tempat ditemukannya barang bukti.

"Hujan turun cukup deras. Namun, dilaporkan bahwa seluruh personel dalam keadaan selamat, sehat walafiat, baik yang melaksanakan pengamanan di pos mau pun yang melaksanakan pengejaran," ujar dia.

Sebelumnya, seorang anggota TNI gugur setelah ditembak KSB saat mengamankan pembangunan jembatan Yuguru-Kenyam, yang merupakan proyek pembangunan Jalan Trans Papua.

Pratu Usman Halembo adalah Sosok yang Berbakti kepada Orangtua serta Loyal Terhadap Kawan dan Atasan

Prada Usaman Hambelo gugur setelah terkena tembakan di bagian pinggang.

Informasi yang diperoleh Kompas.com, Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) menyerang pasukan TNI yang tengah bertugas mengamankan pembangunan Jembatan Yuguru-Kenyam, yang merupakan proyek pembangunan Jalan Trans Papua.

Pembangunan tersebut terletak di Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.45 WIT, saat anggota TNI sedang melaksanakan istirahat, salat dan makan siang.

Pimpinan KKB Papua Buktikan 4 Pucuk Senjata TNI yang Dirampas Eguanus Kogoya, Beri Pesan ke Jokowi
Pimpinan KKB Papua Buktikan 4 Pucuk Senjata TNI yang Dirampas Eguanus Kogoya, Beri Pesan ke Jokowi (Istimewa)

Para personel TNI secara tiba-tiba mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter.

Menurut Aidi, serangan dilakukan dengan rentetan tembakan yang muncul dari balik semak belukar secara cepat.

Kronologi Penembakan Anggota TNI di Nduga Papua, Prajurit Ditembaki saat Sedang Istirahat dan Ibadah

Pelaku yang diduga anggota kelompok pimpinan Egianus Kogoya tersebut diperkirakan berjumlah 4-5 orang.

"Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran. Namun, dengan pertimbangan keamanan, karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," ujar Aidi, Sabtu malam.

Kondisi evakuasi jenazah di Bandara Timika.
Kondisi evakuasi jenazah di Bandara Timika. ((John Roy Purba/Isitimewa))

Setelah peristiwa itu, lanjut Aidi, pasukan TNI melaksanakan konsolidasi dan pengamanan setempat.

Setelah dilaksanakan pengecekan personel, ternyata satu orang prajurit atas nama Prada Usman Hambelo mengalami luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan.

"Kejadian tersebut segera dilaporkan ke satuan atas untuk mendapatkan bantuan heli dalam rangka evakuasi. Karena satu-satunya sarana angkutan menuju ke TKP hanya dengan pesawat heli," ujar Aidi

Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi.
Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi. ((KOMPAS.com/Dhias Suwandi))

"Namun, karena cuaca hujan di Wilayah Nduga, proses evakuasi tidak dapat dilaksanan hingga malam hari ini," lanjutnya.

Prada Usaman disebut menghembuskan napas terakhir pada pukul 14.10 WIT.

"Dia adalah pasukan TNI yang gugur sebagai pahlawn pembangunan," kata Aidi.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kontak Senjata, TNI Sebut Ada Kelompok Separatis Terluka di Nduga"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved