Kerusuhan di Papua
Gubernur Lukas Enembe: 74 Tahun Indonesia Merdeka, Orang Papua Belum 'Di-Indonesiakan' dengan Baik
Gubernur Papua, Lukas Enembe memberikan tanggapan terkait insiden kerusuhan yang pecah di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat.
Penulis: Astini Mega Sari | Editor: mohamad yoenus
"Apa maksud Anda belum di-Indonesiakan dengan baik? Apa yang harus dilakukan untuk meng-Indonesiakan seseorang?" tanya Najwa.
"Secara keseluruhan orang Papua belum bisa menerima ke-Indonesiaan mereka," jawab Lukas.
Lihat videonya berikut ini:
• Jokowi Ingin Rangkul Warga Papua dan Papua Barat dengan Pendekatan Kesejahteraan
Di Papua, aksi protes terhadap dugaan tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, telah berlangsung di beberapa daerah.
Kerusuhan terjadi di beberapa wilayah Papua sejak Senin (19/8/2019) hingga hari ini, Rabu (21/8/2019).
Pada 19 Agustus 2019, aksi berlangsung di Jayapura dan diikuti oleh ribuan orang.
Sehari berselang aksi serupa terjadi di Nabire, Biak, Yapen dan Merauke.
Kemudian pada 21 Agustus 2019, aksi terjadi di Kabupaten Fakfak dan Mimika hingga berujung kericuhan yang mengakibatkan beberapa fasilitas umum dan kendaraan rusak.
• Akses Internet di Papua Barat Masih Dibatasi, Warga Berburu Wifi di Kafe Bandara DEO
4 Sikap Jokowi
Menanggapi kerusuhan tersebut, residen Indonesia Joko Widodo menyampaikan beberapa pesan.
Dilansir oleh Kompas.com, berikut 4 poin pesan Jokowi:
1. Jangan dibesar-besarkan
Staf Khusus Presiden Jokowi yang juga Ketua Lembaga Masyarakat Adat Tanah Papua Lenis Kagoya bertemu dengan perwakilan mahasiswa Papua di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (20/8/2019.
Lenis mengaku, mendapat titipan dari Presiden Jokowi untuk menyampaikan pesan agar masalah ini tak dibesar-besarkan.
"Pak Presiden titip pesan agar masalah jangan dibesar-besarkan. Mari kita sesama anak bangsa saling memaafkan, jauhkan ketersinggungan," kata Lenis.
• Nilai Pemindahan Ibu Kota ke Kaltim Kurang Tepat, Fahri Hamzah: Tak Adil, Harusnya Pindah ke Papua