Kerusuhan di Papua
Kronologi Kaburnya 4 Napi saat Kerusuhan di Jayapura, Serang Petugas dan Berusaha Rampas Senjata
Demo dan kerusuhan yang terjadi di Jayapura, dimanfaatkan oleh beberapa narapidana di Lapas Abepura untuk berulah.
TRIBUNPAPUA.COM - Demo dan kerusuhan yang terjadi di Kota Jayapura, Papua, pada Kamis (29/8/2019), dimanfaatkan oleh beberapa narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Abepura untuk berulah.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto mengatakan, aksi pembakaran beberapa fasilitas di dalam Lapas dimanfaatkan 4 napi untuk melarikan diri.
"4 orang narapidana melarikan diri," ujar Ade kepada Kompas.com, Jumat (30/8/2019).
• 30 Pendemo Diamankan Polda Papua terkait Kerusuhan di Jayapura
Kerusuhan tersebut juga mengakibatkan ruang bengkel kerja di dalam Lapas terbakar.
Kemudian, 1 orang petugas pos atas mengalami patah tulang.
Kronologi kejadian tersebut bermula sekitar jam 09.30 WIT.
Saat itu, Kepala Lapas Abepura Kornelles mendapat informasi dari aparat keamanan setempat bahwa ada pergerakan massa ke arah Lapas Abepura.
• Pasca-Kerusuhan, 200 Anggota Kostrad TNI Dikirim ke Jayapura
Atas Informasi tersebut, Kornelles memerintahkan petugas Lapas untuk menghentikan sementara layanan kunjungan dan memberikan pengertian kepada keluarga narapidana.
Setelah layanan kunjungan dihentikan, Kepala Lapas dan jajarannya melakukan pengamanan secara persuasif ke dalam Lapas.
Mereka mengajak seluruh narapidana untuk berdialog dan menyampaikan alasan mengapa layanan kunjungan dihentikan.
Setelah berdialog dengan narapidana, Kalapas meminta kepada seluruh narapidana untuk masuk ke dalam blok masing-masing.
• Laga Persipura Vs Bali United Resmi Ditunda Menyusul Kerusuhan di Jayapura
Namun, para napi menolaknya dengan alasan ingin menonton televisi untuk mengetahui kondisi kerusuhan di luar.
Selanjutnya, pada pukul 14.00 WIT, terjadi kerusuhan yang dipicu oleh beberapa narapidana yang memanfaatkan situasi di luar Lapas, dengan melempari batu ke arah perkantoran Lapas.
Melihat adanya gangguan kemanan dan ketertiban, pihak Lapas langsung minta bantuan pihak Polri dan TNI.
Namun, saat petugas menunggu bantuan aparat keamanan, sekelompok narapidana melarikan diri melalui pos atas dengan cara menyerang petugas dan berusaha merampas senjata.
• Soal Kerusuhan di Papua, Fahri Hamzah: Perlu Langkah Luar Biasa dari Presiden, Bukan Hanya Imbauan