Kerusuhan di Papua
Menteri PPPA Sebut Banyak Anak-anak di Papua yang Takut Keluar Rumah Akibat Ada Aksi Massa
Menteri PPPA Yohanna Yambise mengungkapkan banyak anak-anak dan perempuan yang terkena dampak trauma akibat aksi massa di Papua.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNPAPUA.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohanna Yambise mengungkapkan banyak anak-anak dan perempuan yang terkena dampak trauma akibat aksi massa di Papua.
Sejauh ini, ia menyebut, kebanyakan anak-anak takut untuk berakvititas keluar rumah.
• Kapolri Tito Karnavian Diminta Buktikan Ucapannya soal Keterlibatan Asing dalam Kerusuhan di Papua
"Kami sedang mendata, mengirimkan staf kami untuk mencari data. Karena kebanyakan semua anak-anak takut keluar rumah. Jadi susah kami lihat perempuan dan anak di jalan-jalan. Jadi kami menunggu masih menunggu berkoordinasi dengan kepala dinas," ujar Yohanna saatditemui mengisi acara diskusi "Penguataan Kapasitas Anggota DPR dan DPD RI Terpilih" di Slipi, Jakarta Barat, Senin (2/9/2019).
Yohanna menuturkan, bersama pihak terkait tengah mendata berapa jumlah pasti anak-anak dan perempuan yang mengalami trauma dalam rangka mempersiapkan program trauma healing.
• Pengungsi Korban Kerusuhan Jayapura Terima Bantuan Bahan Pokok Diterima Wali Kota Benhur Tommy Mano
"Jadi kami tetap mempersiapkan dari Kementerian kami untuk melakukan trauma healing misalnya ada yang takut bisa di adakan pendekatan psikologis," jelas menteri asal Papua ini.
Lebih jauh ia menuturkan, pihaknya telah menyurati dinas pendidikan di Papua agar memastikan situasi belajar mengajar aman.
• Polisi Tetapkan 20 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan di Papua Barat
"Melalui surat tertulis Kami memastikan bahwa perempuan dan anak-anak harus aman, khusus anak-anak supaya tetap bersekolah dan jangan sampai tidak bersekolah," kata Yohanna.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menteri PPPA: Banyak Anak-anak di Papua Takut Keluar Rumah Akibat Ada Aksi Massa