Kerusuhan di Papua
Fakta di Balik Legenda Persipura dan Manajer SPBU Halau Massa yang Lakukan Pembakaran di Jayapura
Berikut aksi heroik manajer SPBU Nagoya dan legendaris Persipura saat menghalau aksi massa yang hendak membakar SPBU
TRIBUNPAPUA.COM - Pasca-kerusuhan yang terjadi di Kota Jayapura, Papua, pada Kamis 29 Agustus 2019 lalu sudah mulai kondusif.
Aktivitas perkantoran pun mulai berjalan.
Namun, di balik kerusuhan yang terjadi di Jayapura, Papua, tersimpan cerita heroik dari manajer SPBU Nagoya, Yohan Sombuk dan legendaris hidup Persipura Jayapura Yafet Sibi, yang berhasil menyelamatkan SPBU Nagoya dari aksi pembakaran massa yang anarkis pada saat kerusahan yang terjadi.
Berikut aksi heroik manajer SPBU Nagoya dan legendaris Persipura saat menghalau aksi massa yang hendak membakar SPBU:
• Wiranto Sebut Pemblokiran Internet di Papua Akan Dicabut 5 September Mendatang Jika Kondusif
1. Pakai atribut masyarakat pegunungan
Yafet menceritakan, saat itu massa yang masih berada beberapa ratus meter di depannya tampak melakukan perusakan dengan melempari setiap bangunan yang dilewati, saat kejadian ia berdiri di Tugu Marthen Indey.
Kemudian ia berpikir untuk melakukan sesuatu guna mengalihkan rute massa dengan caranya menggunakan pakaian masyarakat pegunungan dan mengucapkan yel-yel yang biasa massa lontarkan.
"Dari tiga grup yang datang, saya sudah di Tugu Marthen Indey, Saya pakai atribut masyarakat pegunungan untuk saya mengarahkan massa tidak boleh lewat sini (Jalan Irian). Jadi ketiga rombongan massa itu saya arahkan ke sana (Jalan Koti) semua," ujarnya, Minggu (1/9/2019).
• Dirjen Imigrasi: di Papua Ada Lebih 1.000 Warga Asing, Lakukan Aktivitas Sesuai Visanya, Tak Masalah
2. Dipanggil kepala suku
Karena sosoknya sudah cukup dikenal, Yafet mengaku ada beberapa mahasiswa di dalam rombongan massa memanggilnya.
Mahasiswa yang memanggilnya dengan sebutan "Pak ondo (kepala suku)" kemudian ia manfaatkan untuk ikut menjaga SPBU dan menghalau massa.
Namun, upaya yang dilakukan Yafet Sibi tidak sepenuhnya berhasil karena masih ada belasan orang yang lewat di Jalan Irian dan melakukan pembakaran bangunan sebelum SPBU Nagoya.
• Anggota DPR Asal Papua Pertanyakan Progres Operasi Militer di Nduga pada Rapat Paripurna di Parlemen
3. Siapkan air mineral
Yohan Sombuk, Pengawas dan Manajer Operasional SPBU Nagoya mengatakan, saat kejadian, ia berdiri di depan SPBU dengan kondisi pagar sudah ditutup, dan telah menyiapkan langkah antisipasi.
Saat itu, ia mengaku telah menyiapkan air mineral agar massa tidak berbuat anarkistis di tempat kerjanya.