Kerusuhan di Papua
Bupati Mamberamo Tengah Papua Tanggapi Puluhan Mahasiswa di Daerahnya yang Memilih Pulang Kampung
Bupati Mamberamo Tengah Ham Pagawak akui sudah 60 mahasiswa asal daerahnya yang kembali ke Papua, sementara sebagian lainnya sudah minta dipulangkan.
TRIBUNPAPUA.COM, JAYAPURA - Ratusan mahasiswa asal Papua berduyun-duyun pulang kampung dan meninggalkan daerah tempat mereka berkuliah sebelumnya.
Dari data terakhir yang disebut Menkopolhukam Wiranto, sudah sekitar 830 mahasiswa Papua kembali ke tempat asalnya.
Dari total tersebut, tidak semua mahasiswa kuliah dengan biaya dari Pemerintah Provinsi Papua, tetapi sebagian bersekolah dengan bea siswa dari pemerintah kabupaten/kota di Papua.
Merespons hal tersebut, Bupati Mamberamo Tengah Ham Pagawak mengakui sudah sekitar 60 mahasiswa asal daerahnya yang kembali ke Papua, sementara sebagian lainnya sudah meminta untuk dipulangkan.
Ham Pagawak menegaskan, pihaknya akan menyanggupi memfasilitasi bila mahasiswa yang terlanjur pulang kampung tersebut bersedia kembali ke kota tempat dia menempuh studi.
"Kalau mahasiswa yang bersangkutan mau kembali, pemerintah siap fasilitasi," ujarnya di Jayapura, Selasa (10/9/2019).
• Wiranto Tegaskan Papua dan Papua Barat Bagian Sah dari NKRI: Tak Bisa Diganggu Gugat
Pulang atas kemauan sendiri
Ham mengatakan, meski Kapolri dan Panglima TNI meminta para bupati untuk tidak memulangkan mahasiswanya, ternyata para mahasiswa tersebut memilih pulang atas kemauan sendiri, atau atas biaya dari orangtuanya masing-masing.
Bahkan untuk mahasiswa dari Mamberamo Tengah yang kini masih berada di kota studinya, Ham mengaku sudah ada desakan dari para orangtua untuk segera memulangkan mereka.
"Sekarang para orangtua desak kami pemerintah karena jujur saja mereka merasa tidak nyaman," kata Ham.
Saat ini, mahasiswa asal Mamberamo Tengah yang pulang kampung, rata-rata ada di kota Jayapura.
Sebagian ada yang langsung tinggal dengan orangtuanya dan ada yang di asrama.
• Polisi Terus Dalami Keterkaitan Tersangka Dalang Rusuh Jayapura dan Benny Wenda
Ham mengaku hingga kini ia kesulitan berkomunikasi dengan para mahasiswa tersebut, namun ia sudah mendengar apa yang sebenarnya mereka inginkan.
"Kita agak sulit, mereka masih trauma dan tuntutan mereka sekarang kenapa oknum TNI yang teriak kata-kata rasis itu tidak diproses," katanya.
Lukas Enembe hingga pihak Uncen kaget