Penjelasan Kapendam XVII/Cenderawasih soal Kontak Senjata antara TNI dan KKB yang Tewaskan 3 Warga
Tiga warga sipil tewas dan empat lainnya mengalami luka tembak ketika kontak senjata antara aparat dengan KKB di Kabupaten Puncak, Papua.
TRIBUNPAPUA.COM - Tiga warga sipil tewas dan empat lainnya mengalami luka tembak ketika kontak senjata antara tim gabungan dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) terjadi di Kampung Olenki, Distrik Mabugi, Kabupaten Puncak, Papua, pada Selasa (17/9/2019) dini hari.
Belum dapat dipastikan apakah para korban tertembak oleh peluru aparat atau dari pihak KSB.
"Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab akan berkoordinasi dengan kapolda Papua untuk membentuk tim guna melakukan investigasi terhadap insiden tersebut," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto melalui keterangan tertulis, Kamis (19/9/2019).
• 3 Orang Tewas dalam Kontak Senjata TNI-Polri dengan KKB, Bupati Puncak Sayangkan Penyisiran Aparat
Pangdam, sambung Eko, juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jalannya operasi pengejaran terhadap Kelompok Separatis Bersenjata OPM untuk menghindari jatuhnya korban di pihak masyarakat.
Namun seluruh pihak diminta untuk bersabar hingga hasil investigasi diketahui.

"Sambil menunggu hasil investigasi, Pangdam XVII/Cenderawasih mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak berspekulasi dan terpengaruh informasi sepihak dari kelompok OPM," tuturnya.
Eko juga mengungkapkan, ketiga warga yang tewas dalam peristiwa tersebut adalah Tekiman Wonda (pria dewasa/33 tahun), Edison Mom (laki-laki/usia remaja ) dan Rudi Mom (laki-laki/balita).
• Kronologi Kontak Senjata antara TNI dengan KKB di Puncak Papua yang Tewaskan 3 Orang
Sedangkan korban yang mengalami luka tembak dan kini tengah menjalani perawatan di Mimika adalah Topina Mom ( perempuan/36 tahun), Ny Tabuni (perempun/37 tahun), Herina Kinal (perempuan/32 tahun) dan Yefrina Mom (perempuan/16 tahun).
Sebelumnya diberitakan, Bupati Puncak Willem Wandik menyayangkan upaya penyisiran yang dilakukan aparat keamanan justru menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari pihak sipil.
"Saya selalu menyampaikan, mari kita bangun komunikasi, lakukan pendekatan persuasif agar ada komunikasi antara kelompok TPN OPM dengan TNI-Polri, agar mereka menyerahkan diri," tutur dia.
Willem pun meminta aparat keamanan untuk menghentikan penyisiran agar psikologi masyarakat bisa berangsur pulih.
(Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kontak Senjata TNI-OPM Tewaskan 3 Warga, Ini Penjelasan Kodam XVII/Cenderawasih