ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

TNI Berduka atas Tewasnya Warga Sipil Akibat Kontak Senjata Aparat dengan KKB di Ilaga Papua

Kodam XVII/Cenderawasih menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga korban baku tembak aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata Papua.

Editor: Sigit Ariyanto
Istimewa
Warga korban tertembak saat baku tembak aparat keamanan dengan Kelompok Separatis Bersenjata. 

TRIBUNPAPUA.COM - Kodam XVII/Cenderawasih menyampaikan turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga korban dan warga Kampung Olenki, Ilaga atas jatuhnya korban masyarakat sebagai dampak dari baku tembak aparat keamanan dengan Kelompok Separatis Bersenjata Papua.

“Kodam sangat berduka dengan adanya korban jiwa dari warga saat terjadi aksi baku tembak dengan Kelompok Separatis Bersenjata di Puncak,” ujar Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, Rabu 18 September malam.

Lanjut Pangdam, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kapolda Papua untuk membentuk tim guna melakukan investigasi terhadap insiden tersebut.

“Kami juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jalannya operasi pengejaran terhadap Kelompok Separatis Bersenjata OPM untuk menghindari jatuhnya korban di pihak masyarakat,” ujar Jenderal kelahiran Papua itu.

Pangdam meminta semua pihak untuk bersabar menunggu hasil investigasi menyeluruh, penyebab jatuhnya warga sipil dalam aksi baku tembak tersebut.

Kontak Senjata di Puncak Papua, Kapendam Cenderawasih Sebut 3 Warga Sipil Tewas karena Peluru KKB

“Sambil menunggu hasil investigasi, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak berspekulasi dan terpengaruh informasi sepihak dari kelompok OPM,” harapnya.

Kepala Penerangam Kodam XVII Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengatakan, kontak senjata antara Satuan Tugas Gabungan TNI dan Polri dengan Kelompok Separatis Bersenjata terjadi di Kampung Olenki, Ilaga, Kabupaten Puncak pada Senin (17/9/2019).

Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) OPM pimpinan Militer Murib mulai menembak secara sporadis ke arah tim gabungan yang sedang mendekat posisi kelompok tersebut di sebuah Honai (rumah adat) yang berada di dekat sungai.

“Tim Satgas Gabungan TNI dan Polri lantas membalas tembakan, sehingga kelompok KSB melarikan diri berpencar ke arah hutan sambil terus menembak secara sporadis (tidak terarah),”ujarnya.

Setelah kontak tembak selesai ditemukan adanya 7 orang masyarakat yang dalam kondisi luka tembak.

Kronologi Baku Tembak Antara Polisi dan Eks Anggota TNI di Tanah Laut, Anak Kecil Ikut Jadi Korban

“Tim gabungan bersama masyarakat lainnya selanjutnya melakukan evakuasi korban ke Puskesmas Ilaga untuk menerima perawatan medis,”ungkapnya.

Tiga orang masyarakat dinyatakan meninggal dunia. Korban atas nama atas nama,Tekiman Wonda (L / 33 thn), Edison Mom ( L / remaja ), Rudi Mom ( L / balita).

Sedangkan korban luka tembak atas nama Topina Mom ( P / 36 thn),Ny Tabuni ( P / 37 thn ),Ny Herina Kin.

Bupati Puncak, Willem Wandik saat dikonfirmasi via selulernya menyayangkan upaya penyisiran yang dilakukan aparat sehingga terjadi aksi baku tembak dan menyebabkan korban dari warga sipil jatih.

“Mestinya bangun komunikasi dengan melakukan pendekatan persuasif, agar OPM mau menyerahkan diri,”ujar Bupati.

Penjelasan Kapendam XVII/Cenderawasih soal Kontak Senjata antara TNI dan KKB yang Tewaskan 3 Warga

Warga Puncak saat ini merasa tak nyaman dengan adanya penyisiran oleh aparat keamanan.

Saat ini, Willem mengklaim masyarakat Puncak merasa tidak nyaman dengan penyisiran yang dilakukan oleh aparat. Seharusnya aparat keamaan dalam mengatasi Keompok Separatis Bersenjata harus bijak, agar jangan sampai kejadian seperti dimanfaatkan oleh berbagai pihak.

“Dengan kondisi ada warga sipil tewas akan ada yang ambil untung, seharusnya kita jaga baik agar tak ada konflik yang nantinya dijadikan komsumsi politik,”tegasnya.

Ia meminta aparat keamanan untuk menghentikan aksi penyisiran, agar psikologi masyarakat bisa berangsur pulih.

“Pendekatan persuasif dengan kasih itu jauh lebih bagus, Panglima dan Kapolda harusnya mengedepankan ini, bukan dengan senjata, karena senjata dengan senjta tak akan pernah selesaikan masalah. Yang ada korban berjatuhan,”kqta Bupati.

Menurut Bupati, beberapa KSB yang sebelumnya bermarkas di Distrik Gome, telah berpindah tempat karena lokasi sebelumnya telah disisir oleh aparat. Lalu kelompok itu lari ke Kampung Olen.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul TNI Berduka atas Tewasnya Warga Sipil Saat Aparat Kontak Senjata dengan Kelompok Separatis Papua

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved