ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kontak Senjata di Puncak Papua, Kapendam Cenderawasih Sebut 3 Warga Sipil Tewas karena Peluru KKB

Tiga warga sipil tewas dan empat lainnya mengalami luka tembak ketika kontak senjata antara aparat dengan KKB di Kabupaten Puncak, Papua.

(Dok Humas Kabupaten Puncak)
Salah satu warga Kampung Olen, Distrik Mabugi, Kabupaten Puncak, Papua, yang mengalami luka tembak ketika terjadi kontak senjata anatara TNI-Polri dengan KSB, dievakuasi ke Mimika, Rabu (18/9/2019) 

TRIBUNPAPUA.COM - Tiga warga sipil tewas dan empat lainnya mengalami luka tembak ketika kontak senjata antara tim gabungan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terjadi di Kampung Olenki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua, pada Selasa (17/9/2019) dini hari.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto menyebut, jatuhnya korban sipil itu bukan karena peluru yang ditembakan aparat.

"Diduga saat mereka terdesak, mereka lari sambil mengeluarkan tembakan secara sporadis (tidak terarah) dan mengenai warga," ujar Eko, saat dihubungi, Kamis (19/9/2019).

Penjelasan Kapendam XVII/Cenderawasih soal Kontak Senjata antara TNI dan KKB yang Tewaskan 3 Warga

Eko mengatakan, kontak tembak terjadi ketika KKB mulai menembak secara sporadis ke arah tim gabungan yang sedang mendekati posisi kelompok tersebut, di sebuah honai yang berada di dekat sungai.

Menurut dia, aparat gabungan TNI-Polri yang melepaskan tembakan balasan membuat kelompok tersebut panik.

"Akibat tembakan balasan dari tim gabungan, kelompok KKB melarikan diri berpencar ke arah hutan sambil terus menembak secara sporadis," kata dia.

Setelah kontak tembak selesai, ditemukan adanya 7 orang masyarakat yang dalam kondisi luka tembak.

Kronologi Kontak Senjata antara TNI dengan KKB di Puncak Papua yang Tewaskan 3 Orang

Tim gabungan bersama masyarakat lainnya selanjutnya melakukan evakuasi korban ke Puskesmas Ilaga untuk menerima perawatan medis.

Eko menyebut, tiga warga yang tewas adalah Tekiman Wonda (pria dewasa/33 tahun), Edison Mom (laki-laki/usia remaja) dan Rudi Mom (laki-laki/balita).

Sedangkan korban yang mengalami luka tembak dan kini tengah menjalani perawatan di Mimika adalah Topina Mom (perempuan/36 tahun), Ny Tabuni (perempun/37 tahun), Herina Kinal (perempuan/32 tahun) dan Yefrina Mom (perempuan/16 tahun).

Sebelumnya, kontak senjata antara KKB dengan tim gabungan TNI-Polri terjadi di Kampung Olen, Distrik Mabugi, Selasa (17/9/2019) dini hari.

3 Orang Tewas dalam Kontak Senjata TNI-Polri dengan KKB, Bupati Puncak Sayangkan Penyisiran Aparat

Bupati Puncak, Willem Wandik menyebut, 3 warga sipil tewas dan 4 lainnya mengalami luka tembak akibat kejadian tersebut.

Willem menyayangkan upaya penyisiran yang dilakukan aparat keamanan justru menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari pihak sipil.

"Saya selalu menyampaikan, mari kita bangun komunikasi, lakukan pendekatan persuasif agar ada komunikasi antara kelompok TPN OPM dengan TNI-Polri, agar mereka menyerahkan diri," tutur dia.

Willem pun meminta aparat keamanan untuk menghentikan penyisiran agar psikologi masyarakat bisa berangsur pulih.

(Kompas.com/Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul TNI: 3 Warga Puncak di Papua Tewas karena Peluru KKB

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved