ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kerusuhan di Papua

Kisah Dokter Soeko yang Wafat dalam Kerusuhan Wamena, Mengabdi di Pedalaman Papua

Dunia Kesehatan Papua berduka setelah salah satu dokter yang 5 tahun bertugas di Tolikara, Papua, jadi korban kerusuhan Wamena.

TWITTER.COM/@antilalat
Kerusuhan di Wamena, Senin (23/9/2019) 

Kejahatan terhadap pekerja kemanusiaan

Informasi mengenai tewasnya dr Soeko juga mendapat perhatian khusus dari kantor perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua.

Profesi dr Soeko sebagai seorang pekerja kemanusiaan seharusnya bisa mendapat perlindungan lebih dari semua pihak.

Karena itu, Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Fritz Ramandey menganggap tewasnya dr Soeko saat kerusuhan Wamena sebagai sebuah kejahatan yang tidak biasa.

"Jadi kalau ada kejahatan ditujukan kepada para guru, tenaga medis, ini kejahatan terhadap pekerja kemanusiaan karena ini dikategorikan kejahatan terhadap pekerja kemanusiaan," tuturnya.

Dari sedikitnya jumlah pekerja kemanusiaan yang dengan suka rela meminta bertugas di wilayah pedalaman, tewasnya dr Soeko menjadi duka bagi seluruh masyarakat Papua.

Daftar Kerusakan akibat Kerusuhan di Wamena, Ratusan Ruko dan Puluhan Kendaraan Dibakar

"Sangat sangat disayangkan dan Komnas HAM menyampaikan turut berdukacita," kata Fritz yang saat ini tengah berada di Wamena.

Hingga Rabu (25/9/2019), total korban tewas kerusuhan Wamena sebanyak 32 orang dan 75 luka-luka.

Kemudian 80 kendaraan roda empat, 30 kendaraan roda dua, 150 rumah dan pertokoan, serta 5 perkantoran hangus terbakar.

Saat ini sekitar 5.000 warga Wamena memilih mengungsi di 4 titik pengungsian yang ada.

(KOMPAS.COM/Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Dokter Soeko, Bertugas di Pedalaman Papua, Wafat dalam Kerusuhan Wamena

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved