ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kerusuhan di Papua

Keluarga Ungkap Isi SMS Terakhir Dokter Soeko Marsetiyo sebelum Meninggal dalam Kerusuhan Wamena

Dokter Soeko Marsetiyo, yang bertugas di Tolikara, Papua, meninggal setelah menjadi korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

(KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA)
Proses pemakaman dr Soeko, salah satu korban kerusuhan Wamena, di Yogyakarta, Jumat (27/9/2019) 

"Lebih banyak bertugas di Puskesmas, artinya di daerah terpencil, kurang lebih dua jam dari ibu kota kabupaten. Dua jam itu dengan medan yang berat dan beliau lebih banyak di sana, tetapi memang pilihan beliau tugas di pedalaman," ungkapnya.

Disampaikannya, di tempat tugasnya, dokter Soeko Marsetiyo sangat dekat dengan masyarakat.

"Beliau ini sangat disayangi oleh masyatakat disana. Kita tenaga kesehatan masih sangat kurang, terutama di daerah-daerah pedalaman, jadi dengan beliau berpulang tentu untuk mengisi tenaga dokter kembali itu tidak mudah," ujarnya.

Kepergian dokter berusia 53 tahun ini menjadi duka dunia kesehatan Indonesia.

 Polisi Catat Ada 31 Korban Tewas Kerusuhan Wamena, Berikut Daftar Namanya

Sekitar pukul 16.09 WIB, mobil ambulans yang membawa jenazah Dokter Soeko Marsetiyo tiba di pemakaman keluarga, Kejambon Lor, RT 03/RW13 Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman.

Isak tangis keluarga pecah seiring kedatangan jenazah dokter berusia 53 tahun ini.

Peti jenazah lantas dibawa ke dalam kompleks makam keluarga.

Usai disalatkan, almarhum lalu dibawa ke peristirahatan terakhirnya.

Isak tangis keluarga kembali pecah, seiring tanah menutup liang lahat.

Karangan bunga turut berduka cita pun mewarnai area pemakaman keluarga.

 Ingin Keluar dari Kota Wamena, Warga Berbondong-bodong ke Pangkalan TNI AU

Karangan bunga turut berduka cita antara lain datang dari Menteri Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY, Ikatan Dokter Indonesia (Sleman), Keluarga Besar Alumni Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Turut hadir pula dalam proses pemakaman, Kepala Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua dr Beeri Wopari.

Dokter Soeko Marsetiyo meninggal di usia 53 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.

(KOMPAS.com/Wijaya Kusuma)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dokter Soeko Marsetiyo Pilih Mengabdi di Papua Meski Jauh dari Keluarga, Ini Alasannya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved