Kerusuhan di Papua
Cerita Para Pengungsi yang Ingin Kembali ke Wamena: Kalau Pulang Kampung Saya Harus Mulai dari Nol
Setidaknya, pada hari ini, Rabu (9/10/2019), sudah ada 87 pengungsi yang diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules menuju Wamena.
TRIBUNPPAUA.COM - Ribuan masyarakat meminta untuk dievakuasi ke Jayapura, Papua, pasca kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada 23 September 2019 lalu.
Totalnya sekitar 16.000 warga yang akhirnya dievakuasi dari Wamena ke Jayapura.
Sebagian besar diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI.
Namun, dua pekan pasca kerusuhan, pemerintah dan aparat keamanan sama-sama menyerukan agar mereka yang mengungsi bersedia kembali ke Wamena.
Trauma yang dimiliki para pengungsi tentu belum hilang.
Namun, sudah ada sebagian warga pengungsi yang bersedia untuk melanjutkan hidupnya di Wamena.
Setidaknya, pada hari ini, Rabu (9/10/2019), sudah ada 87 pengungsi yang diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules menuju Wamena.
• Tak Ikut Eksodus ke Kampung Halaman, 213 Warga Asal Sumbar Pilih Tetap Bertahan di Wamena
Jaminan keamanan dan faktor ekonomi
Sebagian besar dari mereka mengaku berani kembali ke Wamena, karena telah ada jaminan keamanan dari pemerintah dan aparat keamanan.
Selain itu, faktor ekonomi juga menjadi alasan paling mendasar yang membuat mereka akhirnya memilih untuk kembali ke Wamena.
Hal ini yang diakui oleh Samuel Rante (30), yang bekerja di Wamena sebagai sopir rental antar kabupaten.
"Di atas itu tempat cari makan, saya sudah berkeluarga, tapi anak istri kembali ke kampung," ujar Samuel.
Samuel telah 8 tahun tinggal di Wamena.
Ia percaya sepenuhnya atas jaminan keamanan yang diberikan pemerintah dan aparat.
Ia pun mengaku siap kembali hidup berdampingan dengan masyarakat setempat di Wamena.
• Hari Ini, 102 Pengungsi di Jayapura Kembali ke Wamena, Panglima TNI: Kita Siapkan 3 Hercules