'Kakakku Papua', Gagasan Nusantara dari Teman Tuli Teater 7, yang Didirikan Ray Sahetapy
Ray Sahetapy, pendiri Teater 7, turut memberikan kata sambutan kepada para hadirin di rangkaian pembukaan pementasan “Papua Kakakku”.
“Oleh karena itu, karya ini yang seluruhnya dari Teman Tuli. Sutradara, penulis naskah,
pemain; Tuli semua!”
Para pemain berlakon dalam pementasan ini adalah anak-anak yang masih berada di Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan. Dengan ragam karakter dan latar belakang pemain, tantangan yang muncul juga beragam.
Sama seperti tutur dari produser terlibat, mereka mengaku terdapat beberapa rintangan ketika pelatihan berlangsung.
“Lebih kepada bagaimana cara mereka fokus,” ujar Kania Widjajadi yang terlibat sebagai salah
satu produser. “Memberitahu mereka kita akan membuat pentas, nih, judulnya Papua Kakakku. Jadi mereka ga boleh main-main, lari-larian, dan yang lainnya,” ujarnya.
Kerja sama yang tulus
Kania menceritakan perspektifnya mengenai proses yang dilalui teman-teman Tuli. Menurutnya, Tuli belum diperhatikan penuh oleh pemerintah dan masyarakat; terutama anak-anak.
Ia menganggap mereka masih “dikurung” dan tidak dibiarkan bersosialisasi dan berkreasi di luar rumah.
Melihat persoalan ini, dirinya sebagai produser tidak ingin tinggal diam. “Sebagai produser turut mencoba untuk mengingatkan orang tua dan mengubah cara pandang mereka tentang anak-anak Tuli, supaya anak-anaknya dapat mengembangkan kreativitasnya, salah satunya berkaryanya lewat teater,” lanjutnya.
Tantangan lain disebutkan oleh Helga Theresia Manullang, produser eksekutif pementasan “Papua Kakakku”.
Tantangan yang dihadapinya adalah waktu dan kepentingan. Ia menceritakan tentang kesulitan membagi waktu.
masing-masing.”
Namun di antara banyaknya bentrok, Helga merasakan adanya kerja sama yang tulus. Dirinya salut kepada seluruh pihak yang terlibat; mulai dari pemain, Ibu-ibu dari pemain, panitia, Juru Bahasa Isyarat, sampai ke Sutradara, dan masih banyak lagi.
“Hati dan tenaganya luar biasa sampai sulitnya membagi waktu bukan penghalang pementasan ini,” terusnya.
Tuli dan penerimaan Keluarga
Sebelum masuk ke dalam ruangan teater, para hadirin disuguhkan pameran karya kecil berisikan lukisan dan gambar dari para pemain; bukan hanya itu, terdapat juga pesan pendek dari orangtua mereka.
Kriya dan kata yang terpajang bukan tanpa sebab, Teater 7 ingin memberikan sekilas cerita yang dialami oleh para pemain dan juga keluarganya selama masa persiapan.