Wiranto Ditikam
Sahabat Ungkap Sosok SA, Penusuk Wiranto, Tolak Pancasila dan Ingin ke Suriah
SA (51) dikenal sebagai orang pintar. Dia menyelesaikan kuliahnya di fakultas hukum di sebuah universitas ternama di Sumatera Utara.
Dia sempat bekerja serabutan mulai dari depot air, membuka rental PlayStation dan lainnya namun akhirnya gagal.
Dari situ kerjaan apapun kerjakan dilakukannya.
Dia pun berkenalan dengan Yuni hingga akhirnya menikah 'tembak' di Hamparan Perak, Deli Serdang pada awal tahun 2000-an.
Dengan Yuni, SA dikaruniai dua anak perempuan.
Namun, saat anak keduanya baru berusia 10 hari, Yuni diambil paksa oleh orangtuanya.
Tak sampai di situ, orangtua Yuni melaporkannya melakukan telah mengambil anak orang sehingga ditahan selama tiga bulan di penjara.
• Dipangku Ajudan Menuju Rumah Sakit, Wiranto Masih Sadar setelah Dapat 2 Tusukan
"Orangtua Yuni kan tak setuju dengan hubungan mereka. Keluarga Yuni berontak. Diambil lah Yuni sama orangtuanya, dikasuskan dia sama orangtuanya karena melarikan orang. Dipolisikan," katanya.
Di tahun 2013, lanjut Alex, SA pernah bercerita tentang sesuatu yang disebutnya sebagai 'saudara-saudara' di Suriah dan berkeinginkan untuk ikut berjihad.
Menurutnya, SA juga pernah mengatakan adanya sebuah proyek di Sulawesi Selatan namun batal.
"Kalau itu jadi, nanti akan digunakannya untuk pergi ke Suriah. Kalau saya, jihad itu ya untuk keluarga," katanya.
Menolak Pancasila dan pemimpin kafir
Alex mengatakan, saat itu SA juga menyebut dirinya tidak menyukai Pancasila.
• Tak Ada Pengamanan Ekstra untuk Presiden Jokowi Pasca-Penusukan Wiranto
Pemimpin-pemimpin juga kafir. Di situ dia tidak sepakat dan mengaku NKRI harga mati.
"Dia nunjukin seperti bendera, panji hitam itu. Menolak Pancasila, tapi saya berbeda pendapat. Saya tetap NKRI harga mati," katanya.
Di tahun 2015, dia ketemu dengan istrinya yang bercadar.