ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Wiranto Ditikam

Nilai Intelijen Kebobolan soal Penusukan Wiranto, Gerindra: Harusnya Bisa Dicegah

Ketua DPP Gerindra Sodik Mujahid menilai bukan kebiasaan di Indonesia ada seorang pejabat negara diserang.

Editor: mohamad yoenus
KOMPAS.com/JESSI CARINA
Ketua DPP Gerindra Sodik Mudjahid di kompleks parlemen, Selasa (13/11/2018). 

Pelaku diduga terpapar paham ISIS

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, menduga pelaku terpapar paham ISIS.

Kepolisian pun menduga bila kedua pelaku terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Cirebon dan Sumatera.

Polri: Penyerangan terhadap Wiranto Jelas Sudah Dipersiapkan Sebelumnya

"Diduga pelaku terpapar radikal ISIS. Nanti akan didalami apakah pelaku terhubung dengan jaringan JAD Cirebon atau JAD Sumatera," tutur Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2019).

Polisi belum mengetahui pasti hubungan kedua pelaku.

Hingga saat ini, keduanya masih menjalani interogasi Densus 88 dibantu Polda Banten dan Polres Pandeglang.

"Terduga pelaku saat ini sudah diamankan di Polres Pandeglang, dan masih diperiksa oleh Polres Pandeglang, Polda Banten dan Densus 88," tutur Dedi. (Tribunnews.com/taufik Ismail/Fahdi Fahlevi/ Lusius Genik)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Politikus Gerindra: Bukan Kebiasaan di Indonesia Seorang Penjabat Negara Diserang

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved