Wapres Ma'ruf Amin: Radikalisme Bukan soal Pakaian, tapi Cara Berpikir dan Bertindak
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, radikalisme bukanlah dipandang dari cara berpakaian, melainkan dari cara berpikir.
Dia tegaskan, ada hal yang lebih penting untuk disampaikan kepada publik agar tidak menimbulkan kontroversi di masyarakat.
Misalnya, ia mencontohkan, pengarusutamaan moderasi beragama untuk mewujudkan kerukunan umat beragama dan meningkatan SDM unggul untuk lembaga pendidikan keagamaan di bawah institusi Kementerian Agama.
"Sebagai pemegang kebijakan, setiap wacana kebijakan yang disampaikan tentu harus diperhitungkan reaksinya dari masyakarakat negatif atau positifnya," jelasnya.
• Ketika Menparekraf Wishnutama Mengaku Iri dengan Menteri PUPR Basuki
Menteri Agama Minta Maaf
Menteri Agama Fachrul Razi meminta maaf terkait rencana pelarangan cadar atau niqab, celana congkrang di instansi pemerintah.
Ia meminta maaf jika hal itu sudah memicu gesekan-gesekan.
Namun, Fachrul yakin itu bukan hal yang salah.
Hal itu disampaikannya dalam pertemuan dengan pimpinan Komisi VIII DPR RI dan Ketua Kelompok Fraksi di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
"Kalau itu menimbulkan beberapa gesekan-gesekan ya mohon maaf. Rasa-rasanya enggak ada yang salah rasanya. Mungkin saya mengangkatnya agak terlalu cepat," ujarnya.
(Tribunnews.com/Rina Ayu Panca Rini)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ma'ruf Amin: Radikalisme Bukan soal Pakaian
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/wakil-presiden-terpilih-maruf-amin.jpg)