Ahok Ungkap Tawaran Erick Thohir soal Opsi Posisi di BUMN Untuknya: Paling Besar, Paling Rumit
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut opsi posisi dirinya di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Penulis: Roifah Dzatu Azmah | Editor: mohamad yoenus
TRIBUNPAPUA.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut opsi posisi dirinya di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Diketahui kabar Ahok akan mengisi jabatan pimpinan di BUMN telah dibenarkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
• Rizal Ramli Sebut Gabungnya Ahok di BUMN Menambah Kontroversi: Jokowi Cari Masalah Baru
Namun belum jelas di mana Ahok akan mengisi kursi jajaran apa di BUMN.
Dikutip TribunPapua.com dari saluran YouTube Kompas Tv, Sabtu (16/11/2019).
Ahok yang ditemui seusai menghadiri acara di sekolah Ipeka Puri Indah, Jakarta Barat, Jumat (15/11/19) menyebut kemungkinan dirinya diberikan posisi.
Ada tiga opsi yang disebutnya, yakni Pertamina, PLN, dan Krakatau Steel.
"Kemarin dia ngomong yang paling besar yang paling rumit untuk kepentingan orang banyak itu Pertamina dan PLN," ujar Ahok.
"Ada Krakatau Steel juga punya 60 anak perusahaan."
Namun hal itu juga belum pasti.
• Respons Buya Syafii Maarif soal Ahok Jadi Bos di BUMN: Saat Ditahan Dia Belajar, Menjaga Lidahnya
Ia meminta agar ditanyakan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
"Tapi saya enggak tahu, tanya Pak Erick saja. Kan belum pasti juga," katanya.
"Kan masih dipelajari, belum pasti juga kan."
Kata Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan ia memilih mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi bos di salah satu BUMN.
Ia menyebut Ahok adalah sosok pendobrak yang dibutuhkan perusahaan plat merah, dikutip dari Kompas.com.
"BUMN dengan 142 perusahaan kita butuh figur yang bisa jadi pendobrak. Enggak mungkin 142 perusahaan dipegang satu orang. Kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak," kata Erick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Menurutnya Ahok memiliki rekam jejak yang baik dan bisa mempercepat kerja BUMN sesuai dengan hal-hal yang sudah diarahkan Presiden Jokowi.
"Yaitu satu, bagaimana menekan daripada energi. Juga bersama membuka lapangan kerja dengan cara berpartner," kata dia.
Namun perihal di sektor mana Ahok ditaruh, Erick belum bisa memberikan kepastian.
"Belum tahu, nanti kita lihat," ucapnya.
• Haris Azhar Ungkap Alasan Teroris Targetkan Polisi, Singgung Tersangka yang Tewas sebelum Diadili
Kontra soal Ahok di BUMN
Fadjroel Rahman
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rahman meminta Ahok untuk mundur dari partainya saat ini yakni PSIP, dikutip TribunPapua.com dari Tribunnews.com, Rabu (13/11/2019).
Diketahui Ahok bergabung dengan partai PDIP yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri tersebut sejak awal tahun 2019.
Dan kini, Ahok yang digadang akan menempati kursi BUMN diminta Fadjroel untuk mengundurkan diri dari PDIP.
Diungkapkan Fadjroel, alasan Ahok harus mundur berkaitan dengan pakta integritas.
Bahwa untuk mengisi jabatan BUMN tak siperbolehkan ikut dalam partai politik.
"Kalau pun beliau mau masuk ke BUMN harus mengundurkan diri karena BUMN itu ada surat semacam pakta integritas gitu, tidak boleh ikut dalam partai politik atau aktif dalam kegiatan politik," kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/11/2019).
• Kata Maruf Amin soal Penunjukan Ahok Jadi Bos BUMN: Belum Dibahas di TPA, Kita Tunggu Saja
Sedangkan menurut Fadjroel, perihal Ahok pernah memiliki kasus penodaan agama, kata Fadjroel, tak menjadi halangan.
Menurutnya, yang penting bersih dari korupsi.
Diingatkannya, bahwa ada aturan yang telah ditekankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mereka yang akan menjabat di BUMN.
"Jadi kalau mau masuk BUMN, masuk bersih, di dalam bersih-bersih dan keluar bersih. Begitu saja," ujarnya.
Untuk jabatan pasti Ahok, Fadjroel meminta untuk menanyakan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
"Jadi lebih baik ditanyakan langsung kepada pihak Kementerian BUMN," tuturnya.

Rizal Ramli
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengomentari rencana gabungnya Ahok di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dikutip TribunPapua.com dari Kompas.com, Sabtu (16/11/2019), Rizal menilai masuknya Ahok di jajaran BUMN bisa menambah masalah baru.
Ia juga mengaku bingung dan menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencari masalah baru.
"Saya bingung Pak Jokowi cari masalah baru," kata Rizal saat ditemui di Hotel Borobudur, Jumat (15/11/2019).
Rizal berujar bahwa ada banyak masalah di Indonesia yang perlu di selesaikan.
Sedangkan memberikan kursi BUMN untuk Ahok dinilai Rizal akan membuat kontroversi baru.
"Masalah Indonesia ini sudah banyak. Ini (Ahok) orang bermasalah yang hanya akan menimbulkan kontroversi yang enggak perlu," ungkap Rizal.
• Kekhawatiran jika Ahok Jadi Bos BUMN dan Tetap Diparpol, Pengamat Kebijakan Publik: Tak Bisa Ditawar
Ia mengaku tak setuju dengan rencana Jokowi tersebut.
Disinggungnya treck record karier Ahok juga berpengaruh dalam ketidaksetujuannya.
Rizal menyebut saah satu contoh kasus yang mencoreng rekam jejak Ahok adalah pembelian lahan RS Sumber Waras saat Ahok masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Ia menyarankan agar penunjukkan bos perusahaan BUMN bisa ditunjuk dari sektor swasta yang lebih kompeten dari Ahok.
(TribunPapua.com/ Roifah Dzatu Azmah)