Sandiaga Ungkap soal Tawaran Masuk BUMN dan Kedekatannya dengan Erick Thohir: Intens Sama Pak Erick
Sandiaga Uno memberkan pengakuan perihal ada atau tidaknya tawaran dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuknya menjabat di BUMN
Penulis: Roifah Dzatu Azmah | Editor: mohamad yoenus
TRIBUNPAPUA.COM - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno memberkan pengakuan perihal ada atau tidaknya tawaran dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuknya menjabat di BUMN
Dikutip TribunPapua.com dari Kompas.com, Rabu (20/11/2019), Sandiaga Uno mengaku tak mendapatkan tawaran dari BUMN Erick Thohir untuk mengisi kursi petinggi BUMN.
• Fahri Hamzah Beri Tantangan ke Jokowi soal Wacana Ahok ke BUMN: Kalau Dia Berani, Bela Secara Berani
Sandiaga Uno namanya memang kerap disebut sebagai tokoh yang akan mengisi jajaran BUMN, setelah Mantan Gubernur DKI Jkarta Basuki Thahaja Purnama atau Ahok yang ditawari.
Sedangkan saat ini ada perombakan jajaran direksi BUMN sekaligus deputi Kementerian BUMN.
Sandiaga pun mengatakan bahwa kursi BUMN memang haruslah dikelola oleh rang terbaik.
"Enggak ada, tidak ada tawaran, tidak ada pembicaraan. Dan menurut saya BUMN itu perlu dikelola dengan the best of the best of talent," ujar Sandiaga ketika ditemui usai acara Indonesia Economic Forum di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Ia yang juga merupakan sahabat lama Erick Thohir itu berujar, pihaknya tetap bersedia untuk membantu Erick.
Meski tak dari dalam, ia bisa membantu menyelesaikan persoalan-persoalan BUMN.
Ia pun mengaku sering bertukar pikiran dengan Erick melalui pesan singkat.
"Kita tapi enggak pernah bertemu muka, kita selalu berkomunikasi melalui teks melalui WhatsApp. Saya berikan apa yang menjadi pemikiran saya bahwa sektornya Pak Erick ini penting sekali nih, karena tadi juga dibicarakan mengenai tingginya utang tingginya jumlah utang yang ada di sektor BUMN," ujar Sandiaga.
Untuk saat ini, Sandiaga pun mengaku tak ingin terlibat langsung di dalam pemerintahan.
• Puji Kinerja Ahok yang akan Masuk di BUMN, Boni Hargens: Saya Kira Seluruh Dunia Tahu Ahok
Ia lebih memilih untuk berkontribusi di luar pemerintahan dengan terlibat langsung di tengah masyarakat.
"Dan itu yang udah saya sampaikan ke Pak Erick dan Pak Erick sangat mengerti dan kita berdiskusinya itu intens sama Pak Erick dan saya sampaikan saya pasti akan membantu pemerintah untuk merealisasikan target-targetnya," ujar dia.
Ahok Masuk Calon petinggi BUMN
Erick Thohir mengungkapkan alasan ia memilih mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi bos di salah satu BUMN.
Ia menyebut Ahok adalah sosok pendobrak yang dibutuhkan perusahaan plat merah.
• Soal Ahok Masuk ke BUMN, Erick Thohir: Kita Butuh Figur yang Bisa Jadi Pendobrak
"BUMN dengan 142 perusahaan kita butuh figur yang bisa jadi pendobrak. Enggak mungkin 142 perusahaan dipegang satu orang. Kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak," kata Erick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Erick juga menilai Ahok sebagai sosok yang konsisten dan memiliki rekam jejak yang baik.
Ia yakin Ahok bisa mempercepat kerja BUMN sesuai dengan hal-hal yang sudah diarahkan Presiden Jokowi.
"Yaitu satu, bagaimana menekan daripada energi. Juga bersama membuka lapangan kerja dengan cara berpartner," kata dia.
Namun saat ditanya apakah Ahok akan memimpin BUMN yang bergerak di sektor energi, Erick belum mau buka-bukaan.
Ia juga enggan menjawab apakah Ahok akan mengisi posisi direksi atau komisaris.
"Belum tahu, nanti kita lihat," ucapnya.
• Benarkan Ahok Bakal Dapat Jabatan di BUMN, Jokowi: Kita Tahu Kinerjanya
Ia meminta wartawan dan publik bersabar.
Menurut dia, kejelasan mengenai posisi Ahok di BUMN akan diketahui pada awal Desember mendatang.
Ahok mendatangi kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Erick Thohir, Rabu (13/11/2019).
Seusai bertemu Erick, Ahok mengungkapkan, pertemuan selama 1,5 jam tersebut membicarakan soal perusahaan BUMN.
"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara.
Kendati demikian, ia belum mengungkapkan lebih jauh jabatan maupun posisi yang akan didudukinya nanti.
"Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," jelas Ahok.

Profil Ahok
Basuki Tjahaja Purnama atau dikenal publik dengan panggilan Ahok, adalah Gubernur DKI Jakarta yang menjabat sejak 19 November 2014 hingga 9 Mei 2017, dikutip dari TribunWiki.com.
Ahok lahir pada 29 Juni 1966 di Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung.
Ia mengenyam bangku kuliah di jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Trisakti dan lulus dengan gelar insinyur pada tahun 1990.
Kemudian, Ahok kembali ke kampung halaman di Bangka Belitung dan mulai mendirikan perusahaan bernama CV Panda.
Perusahaan itu bergerak di bidang kontraktor pertambangan.
• Ahok Mengaku akan Dimasukkan ke BUMN oleh Erick Thohir, Ini Respons Luhut Pandjaitan
Selama kurang lebih dua tahun Ahok terjun dalam dunia kontraktor pertambangan.
Tak berhenti di situ, Ahok melanjutkan studi magister di jurusan Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya pada tahun 1992.
Ahok lantas mampu menyelesaikan studi magister pada tahun 1994.
Masa kariernya, Ahok berlanjut ketika memilih bekerja di PT Simaxindo Primadaya di Jakarta.
Perusahaan tersebut bergerak di bidang kontraktor listrik.
Ia bekerja sebagai staf direksi bagian analisa biaya dan keuangan proyek.
Lalu mendirikan sebuah pabrik pengolahan pasir bernama pabrik Gravel Pack Sand (GPS).
Tak lama kemudian, pabrik tersebut ditutup karena berseberangan dengan pemerintah setempat.
Ahok lantas terjun ke dunia politik pada tahun 2003.

Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) menjadi partai pertamanya.
Ia lalu mendaftar sebagai calon legislatif di Belitung Timur.
Kemudian Ahok terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung pada periode 2004-2009.
Tahun 2005 terpilih menjadi Bupati Belitung bersama pasangan Khairul Effendi.
Lalu mencalonkan diri sebagai anggota Partai Golkar dan terpilih sebagai calon DPR RI dari Belitung Timur pada tahun 2009.
Di tahun 2011 mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen, namun gagal.
• Ahok Angkat Bicara Namanya Diisukan Jadi Anggota Dewan Pengawas KPK, Ini Tanggapannya
Setahun kemudian, ia maju menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama pasangannya yaitu Joko Widodo.
Di tahun ke 2 Jokowi maju dan mendapatkan kursi presiden.
Dan pada tahun 2017 Ahok gagal mencalonkan diri untuk menjadi Gubernur DKI kembali.
Ahok sempat tersandung kasus penodaan agama dan tinggal di lapas hingga 2018.
Seusai bebas ia bergabung dengan PDIP.
(TribunPapua.com) (Kompas.com/ Ihsanuddin)
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahok Dipilih Jadi Petinggi BUMN karena Dinilai Sosok Pendobrak"