Seorang Oknum Guru Culik Siswi SMPnya dan Cabuli hingga 7 Kali, Terkuak dari Laporan Orang Tua
Oknum guru tertangkap melarikan seorang siswi SMP yang merupakan muridnya sendiri ke Dumai setelah sebelumnya sempat dicabuli.
TRIBUNPAPUA.COM - Seorang oknum guru tertangkap melarikan seorang siswi SMP yang merupakan muridnya sendiri ke Dumai setelah sebelumnya sempat dicabuli.
Kini guru sekolah swasta di Sagulung Batam tersebut sudah ditahan polisi Polsek Sagulung Batam untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
• VIRAL di Medsos Modus Pelecehan Seksual via Video Call WhatsApp, Ini Penjelasan Psikolog
Meski sudah ditangkap, namun aksi bejat pria bernama Ronaldo Andreas alias Andersen Hutapea tersebut membuat resah orang tua dan wali murid siswa sekolah swasta di Sagulung Batam tersebut.
Pasalnya, guru yang selama ini menjabat guru wakil kesiswaan atau guru konseling tersebut diduga telah mencabuli siswi lain di sekolah itu.
"Ini yang membuat kita resah, kita tidak tahu apakah murid yang lain sudah dicabulinya," kata orang tua murid yang enggan disebutkan namanya.
Selama ini, Andersen dikenal sangat dekat dengan semua murid.
"Ya dia (Andersen) wakil kesiswaan. Dia juga guru konseling. Kalau konseling itu kan jelas mengetahui masalah murid yang datang kepadanya," katanya.
Para orang tua berharap semua guru di sekokah swasta tersebut harus membuat perjanjian agar tidak terjadi lagi hal yang sama.
"Kita sekolahkan anak kita di sekolah tersebut, agar anak kita pintar. Tapi kalau seperti ini kita khawatir juga," katanya.
• Kenalan di FB, Siswi SMP Dilecehkan Pacarnya Lalu Dijual ke Pria Hidung Belang, Ini Fakta-faktanya
Cabuli 7 Siswi
Sebelumnya diberitakan, sesuai hasil penyidikan sementara unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Sagulung, pelaku diduga sudah melakukan pencabulan terhadap 7 siswi di sekolah tersebut.
Hanya saja, hingga kini tidak ada yang melapor.
"Itu pengakuan pelaku, tapi kita tidak menerima laporannya," kata Iptu Riyanto, Kapolsek Sagulung.
Riyanto juga menjelaskan pencabulan yang dilakukan Andersen tersebut sudah di luar batas, di samping melakukan pencabulan pelaku juga merekam aksi bejatnya.
"Ini sudah sangat tidak terpuji," kata Riyanto.