Tegaskan Jokowi Tak Setujui Wacana Presiden 3 Periode, Ngabalin: Beliau Sudah Katakan Itu ke Publik
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Mochtar Ali Ngabalin mengklarifikasi soal pertanyaan yang beredar di masyarakat yakni isu masa jabatan preside
Menurutnya politik itu dinamis.
"Namanya politik kan enggak selalu dua tambah dua empat, bisa tujuh, delapan, sembilan, timbulah wacana ini tapi nanti keputusan tetap di tangan rakyat," kata Ruhut seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas TV.
Ruhut menilai kesempatan dua periode bagi Jokowi sudah sangat baik.
"Tapi saya ingin mengatakan, dua periode ini baik sekali, apalagi Pak Joko Widodo sudah tegas mempunyai satu tagline Indonesia Maju," ujarnya.
Lantas, ia mengatakan bahwa semua pendapat soal periode presiden harus dihormati.
"Tapi kawan-kawan koalisi misalnya mereka mau tiga periode, ada yang mau delapan, ada yang mau tujuh. Dan ini kan kita harus mendengar semua," katanya.
Sehingga ia memprotes, Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini yang menolak sistem politik seperti China.
• Soal Wacana Presiden 3 Periode, Formappi: Kerinduan Bisa Berkuasa Mirip Soeharto di Era Orde Baru
Padahal menurutnya, China kini merupakan negara yang sudah maju.
"Dan kita juga jangan kayak sahabat saya mbak Titi dari Perludem, nggak bisa juga kita bilang kita jangan tiru China ya."
"Nyatanya negara terkuat di dunia ini China, ini fakta, semua negara di dunia hutang sama China, kita mau maju enggak, kita mau Indonesia maju akan Indonesia maju sekali enggak," ujar Ruhut keras.
Kendati demikian, ia menolak jika demokrasi Indonesia akan disamakan dengan China yang dinilai masih rendah.
Ia menekankan, bahwa keputusan di tangan rakyat.
"Ya ini kan saya katakan mekanisme kepemimpinan lima tahunan," ungkap Ruhut.
Ruhut kemudian menyinggung gagasan dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno dalam membangun sistem politik di Indonesia.
"Ini dari Bung Karno baik sekali, The founding father kita dia punya gagasan nggak bisa kita lawan," katanya.