ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Tegaskan Jokowi Tak Setujui Wacana Presiden 3 Periode, Ngabalin: Beliau Sudah Katakan Itu ke Publik

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Mochtar Ali Ngabalin mengklarifikasi soal pertanyaan yang beredar di masyarakat yakni isu masa jabatan preside

Kompas.com
Ali Ngabalin 

TRIBUNPAPUA.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Mochtar Ali Ngabalin menegaskan bahwa kabar Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ingin memperpanjang masa jabatan melalui amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 adalah fitnah.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Kompastv, Selasa (3/12/2019), awalnya Ngabalin menjelaskan, Jokowi sudah menampik isu dirinya ingin memperpanjang masa jabatan dirinya sebagai presiden.

Tak Setuju Wacana Presiden 3 Periode, Jokowi: Pengusulnya Ingin Menampar Muka Saya

"Presiden berkali-kali mengatakan, kalau mau amandemen Undang-Undang Dasar 1945 itu dilakukan tetapi harus dibatasi agar tidak lari kemana-mana," jelaskan Ngabalin.

"Ada yang mitra satu periode tapi delapan tahun, ada yang minta presiden itu dipilih oleh MPR, dan lain-lain," imbuhnya.

Ngabalin menjelaskan dirinya mewakili presiden dan pemerintah mempertegas penolakan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya.

"Menyambung lidah Presiden Joko Widodo, atas nama pemerintah, atas nama presiden, bahwa presiden menolak amandemen itu untuk presiden tiga periode dan presiden dipilih oleh MPR," ujar Ngabalin.

Pernyataan Fadjroel Rachman

Ia kemudian menyinggung penolakan tersebut juga sudah disampaikan oleh Jokowi sendiri dan Juru Bicara (Jubir) presiden Fadjroel Rachman.

Minta Jokowi Tak Berlebihan Tanggapi Wacana Presiden 3 Periode, Nasdem: Bapak Tak Usah Baper

"Presiden sendiri telah mengatakan itu kepada publik, bahkan dari saudara Fadjroel Rachman juga," kata Ngabalin.

"Atas nama pemerintah, kami dari kantor staf presiden harus mengatakan (memperpanjang masa jabatan) jauh dari pikiran, dan itu semua fitnah yang dialamatkan kepada presiden," tambahnya.

 

Video dapat dilihat di menit 1.10:

Jokowi Curiga Dirinya Dijebak Lewat Isu Masa Jabatan Presiden

Isu presiden memiliki masa jabatan 3 periode sedang ramai dibicarakan di DPR, menanggapi hal tersebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya, ia mengatakan ada tiga alasan beredarnya isu presiden dipilih 3 periode

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (2/12/2019), Jokowi kemudian memaparkan tiga alasan tersebut.

"Presiden dipilih 3 periode itu ada tiga menurut saya," jelas Jokowi.

Minta Jokowi Hati-hati Tanggapi Presiden 3 Periode, Politisi PDIP: Bisa Macam-macam Perspektifnya

 

Jokowi merasa wacana presiden dipilih 3 periode tersebut beredar untuk menjatuhkan dirinya.

"Satu, ingin menampar muka saya, yang kedua, ingin cari muka padahal saya udah punya muka, yang ketiga ingin menjerumuskan," papar Jokowi.

Dikutip dari setneg.go.id, Senin (2/12/2019), Jokowi menegaskan terpilihnya dia sebagai presiden merupakan hasil dari pemilihan langsung (pemilu).

Saat pembahasan amandemen, Jokowi sudah mepertanyakan soal wacana dari amandemen tersebut.

Jokowi mempertanyakan apakah pembahasan amandemen dapat difokuskan hanya untuk urusan haluan negara, ia khawatir pembahasan akan melebar ke isu-isu lain.

"Saya ini produk dari pemilihan langsung sehingga saat itu waktu ada keinginan untuk amendemen (terbatas) apa jawaban saya? Apakah bisa yang namanya amendemen itu hanya dibatasi untuk urusan haluan negara? Apakah tidak melebar ke mana-mana?" jelas Presiden.

Kemudian Jokowi mengatakan pembahasan amandemen saat ini sudah melebar kemana-mana, hingga ke pembahasan presiden menjabat selama 3 periode.

Apresiasi Pernyataan Jokowi soal Wacana Presiden 3 Periode, Fadli Zon: Menenangkan dan Sangat Bijak

"Sekarang ini kenyataannya seperti itu kan (melebar)? Ada yang lari ke presiden dipilih oleh MPR, ada yang lari presiden tiga periode, ada yang lari presiden satu kali tapi delapan tahun. Akan ke mana-mana," kata Kepala Negara.

Jokowi justru ingin pemerintah berfokus kepada isu yang lebih penting, yaitu tekanan-tekanan eksternal yang perlu ditanggulangi.

"Jadi lebih baik tidak usah amendemen. Kita konsentrasi saja ke tekanan-tekanan eksternal yang sekarang ini bukan sesuatu yang mudah untuk diselesaikan," ujar Presiden.

Video dapat dilihat di awal

Tanggapan Ruhut Sitompul soal Masa Jabatan Presiden 3 Periode

Mantan politisi Demokrat, Ruhut Sitompul menilai sah-sah saja jika presiden menjabat hingga tiga periode.

Hal itu diungkapkan Ruhut Sitompul saat hadir di acara Dialog Kompas TV pada Minggu (24/11/2019).

Ruhut Sitompul menilai wacana itu termasuk dalam bagian politik.

Menurutnya politik itu dinamis.

"Namanya politik kan enggak selalu dua tambah dua empat, bisa tujuh, delapan, sembilan, timbulah wacana ini tapi nanti keputusan tetap di tangan rakyat," kata Ruhut seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas TV.

Ruhut menilai kesempatan dua periode bagi Jokowi sudah sangat baik.

"Tapi saya ingin mengatakan, dua periode ini baik sekali, apalagi Pak Joko Widodo sudah tegas mempunyai satu tagline Indonesia Maju," ujarnya.

Lantas, ia mengatakan bahwa semua pendapat soal periode presiden harus dihormati.

"Tapi kawan-kawan koalisi misalnya mereka mau tiga periode, ada yang mau delapan, ada yang mau tujuh. Dan ini kan kita harus mendengar semua," katanya.

Sehingga ia memprotes, Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini yang menolak sistem politik seperti China.

Soal Wacana Presiden 3 Periode, Formappi: Kerinduan Bisa Berkuasa Mirip Soeharto di Era Orde Baru

Padahal menurutnya, China kini merupakan negara yang sudah maju.

"Dan kita juga jangan kayak sahabat saya mbak Titi dari Perludem, nggak bisa juga kita bilang kita jangan tiru China ya."

"Nyatanya negara terkuat di dunia ini China, ini fakta, semua negara di dunia hutang sama China, kita mau maju enggak, kita mau Indonesia maju akan Indonesia maju sekali enggak," ujar Ruhut keras.

Kendati demikian, ia menolak jika demokrasi Indonesia akan disamakan dengan China yang dinilai masih rendah.

Ia menekankan, bahwa keputusan di tangan rakyat.

"Ya ini kan saya katakan mekanisme kepemimpinan lima tahunan," ungkap Ruhut.

Ruhut kemudian menyinggung gagasan dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno dalam membangun sistem politik di Indonesia.

"Ini dari Bung Karno baik sekali, The founding father kita dia punya gagasan nggak bisa kita lawan," katanya.

Namun, Ruhut mengingatkan masyarakat jangan paranoid untuk mengungkapkan suaranya jika memang ingin menambah masa jabatan presiden.

Jangan hal itu disamakan dengan masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

"Cuman ini juga jangan gara-gara Pak Harto Orde Baru salah semua kita, enggak juga."

Pak Harto periode ke satu ke dua bagus loh, ketiga masih bagus, mulai enggak bagus yang mulai ke empat, ke lima," terangnya.

Fadli Zon Sebut Stafsus Jokowi Pajangan: Harusnya Ali Mochtar Ngabalin, Sudah Mati-matian Berjuang

Lihat videonya mulai menit ke-2:10:

(TribunWow.com/Anung Malik/Mariah Gipty)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ali Ngabalin Luruskan Kesalahpahaman terkait Isu Masa Jabatan Presiden: Itu Semua Fitnah

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved