Andre Rosiade Santai Tanggapi soal Ucapan Megawati yang Tolong Prabowo: Sekarang Saatnya Bekerja
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade memberikan tanggapan perihal pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati soal Prabowo.
TRIBUNPAPUA.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade memberikan tanggapan perihal pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Megawati yang mengaku pernah menolong Prabowo, dinilai Andre Rosiade tidak perlu direspons negatif dan berlebihan.
Menurut Andre, pernyataan Megawati bukan untuk merendahkan pribadi Prabowo.
• Tarik Ucapannya soal Bubarkan BNN, Masinton Pasaribu: Karena BNN Itu Dibentuk di Masa Megawati
"Enggak (tidak merendahkan). Bu Mega mungkin menjelaskan bahwa pernah membantu Pak Prabowo pulang kembali ke Indonesia. Tak usah direspons (negatif)."
"Sekarang saatnya bekerja bukan nyinyir karena pemilu sudah selesai," ujar Andre di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (4/12/2019).
Andre juga menegaskan bahwa Megawati dan Prabowo masih tetap bersahabat hingga saat ini sehingga tidak mungkin seseorang merendahkan sahabatnya sendiri.
Andre lantas menceritakan soal bantuan yang pernah diberikan Megawati saat Prabowo sulit masuk kembali ke Indonesia.
Bantuan yang diberikan sekitar tahun 200-an tersebut diberikan melalui almarhum Taufiq Kiemas (suami Megawati).
"Yang membantu kepulangan Pak Prabowo kembali ke Indonesia memang Pak Taufiq Kiemas yang berkomunikasi dengan Pak Prabowo dan disampaikan waktu Bu Mega menjadi Wakil Presiden dan saat itu Presidennya almarhum Gus Dur," papar Andre.
Atas bantuan itu, lanjut Andre, Prabowo juga sudah menyampaikan ucapan terima kasih secara terbuka.
• Megawati Bantah Prabowo adalah Musuh: Dianggap Musuh Ya Saya Suruh Dia Pulang
Cerita Megawati
Diberitakan sebelumnya, Megawati Soekarno kembali mengungkap persahabatannya dengan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra yang kini menjabat Menteri Pertahanan.
Megawati mengungkap hal itu saat memberi pidato dalam acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Dalam pidatonya, Megawati menyinggung orang-orang yang heran tentang persahabatannya dengan Prabowo.
Untuk diketahui, Megawati dan Prabowo secara tidak langsung menjadi rival dalam Pilpres 2014 dan 2019.
Megawati mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) yang bertarung dengan Prabowo.
"Sampai orang sampai bingung kok saya bisa sobatan sama yang namanya Prabowo Subianto."
"Memangnya kenapa? Karena apa, karena buat saya, itu Pancasila saya," kata Mega dikutip dari tayangan KompasTV.
Menurut Megawati, ia tidak pernah menganggap Prabowo sebagai musuh.
"Katanya musuh harus dirangkul. Lha pak Bowo dianggap musuh ya saya suruh dia pulang deh," kata Mega.
• Erick Thohir Jelaskan ke Najwa Shihab soal Penunjukan Ahok di BUMN: Tak Mungkin Cuma karena Dekat
Selamatkan Prabowo, Marah ke Panglima TNI
Megawati kemudian mengungkap apa yang dilakukanannya terhadap Prabowo saat ia menjadi Presiden RI tahun 2001-2004.
Menurut Megawati, ia lah yang memulangkan Prabowo ke Indonesia saat Prabowo kehilangan kewarganegaraan di luar negeri.
Saat itu, Megawati memarahi Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI saat mengetahui Prabowo di luar negeri dalam keadaan tidak memiliki kewarganegaraan.
"Dulu saya ambil. Beliau keleleran. Betul gak mas? Saya marah sebagai Presiden."
"Siapa yang membuang beliau stateless (tanpa kewarganegaraan). Ini bukan saya mau cari nama lho."
"Tidak. Tanya pada beliau. 'Tidak' saya bilang. Saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima."
"Apapun juga beliau itu adalah manusia Indonesia. Pulang. Beri dia (kewarganeraan). itu tanggungjawab," kata Mega.
Tagih Pengganti Mahfud MD dan Maruf Amin
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo untuk segera menunjuk dua anggota dewan pengarah BPIP yang baru.
Dua anggota ini diperlukan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Ma'ruf Amin dan Mahfud MD.
"Sampai sekarang, mohon maaf Pak Jokowi, belum ada penggantinya."
"Saya berulang kali mengingatkan beliau, kami masih kurang," kata Megawati dalam acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
• Kritik Potongan Hukuman Idrus Marham, Mardani: Kenapa Ya Tak Anggap Korupsi Kejahatan Luar Biasa
Tugas Tak Mudah
Ma'ruf Amin sudah tak lagi menjabat anggota dewan pengarah BPIP setelah dilantik sebagai Wakil Presiden.
Sementara, Mahfud juga kini sudah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan.
Selain dihadiri Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin, acara ini juga turut dihadiri oleh jajaran BPIP, para anggota kabinet Indonesia Maju, dan para kepala lembaga.
Di hadapan para pejabat yang hadir, Megawati menegaskan tugas BPIP tidak mudah.
Oleh karena itu, Megawati berharap Jokowi bisa segera mengisi pos yang ditinggalkan Ma'ruf dan Mahfud.
"Tugas yang diberikan pada kami berat sekali."
"Bagaimana ideologi Pancasila itu yang sudah ada di dalam sanubari kita tapi karena perjalanan waktu Pancasila itu dibelokkan," kata dia.
(Kompas.com/ Dian Erika Nugraheny/Ihsanudin/Tribunnews.com/Daryono)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Pernyataan Megawati Pernah Bantu Prabowo, Ini Tanggapan Gerindra", dan di Tribunnews.com dengan judul Cerita Megawati Selamatkan Prabowo saat Jadi Presiden, Marah Besar ke Menlu dan Panglima TNI