Sebut Keberadaan Dewas Menjebak KPK, Haris Azhar: Menyadap Sedikit Malah Disidang Sama Dewas
Perdebatan terjadi antara Aktivis Anti-korupsi Haris Azhar dengan Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem), Irma Suryani Chaniago.
TRIBUNPAPUA.COM - Perdebatan terjadi antara Aktivis Anti-korupsi Haris Azhar dengan Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem), Irma Suryani Chaniago.
Perdebatan keduanya itu terjadi dalam tayangan 'Dua Sisi' yang diunggah kanal YouTube Talk Show tvOne, Kamis (19/12/2019).
Dilansir TribunWow.com, Haris Azhar mengkritik soal penunjukan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, ucapan Haris Azhar itu justru dianggap berlebihan oleh Irma Chaniago.
• Berikut Daftar 5 Anggota Dewan Pengawas KPK Pilihan Jokowi
Mulanya, Haris Azhar menyebut keberadaan Dewas KPK justru seolah menjebak para pegawai lembaga antirasuah itu.
"Justru ini menjebak para pekerja di dalam KPK," ujar Haris Azhar.
"Nanti mereka menyadap sedikit malah salah, malah disidang sama dewan pengawas."
Menurut Haris Azhar, keberadaan Dewas justru bisa membatasi proses hukum yang ada di KPK.
"Jadi dewan pengawas bukannya kontributif pada pemberantasan korupsi, dia malah memberantas gerakan penegakan hukum di dalam KPK itu sendiri," ujar Haris Azhar.
"Karena ukurannya enggak jelas."
Ia menambahkan, keberadaan Dewas itu sangat menggangu proses penyadapan yang dilakukan oleh KPK.
Sebab, untuk melakukan penyadapan KPK perlu meminta izin pada Dewas.
• Sambangi Istana Jelang Pelantikan Dewan Pengawas KPK, Albertina Ho: Ini Perintah, Harus Dijalankan
"Penyadapan itu dilakukan pada penyelidikan, penyelidikan itu kan memang untuk menemukan," kata Haris Azhar.
"Jadi kalau penyelidikan untuk yang dia harus fleksibel menemukan kasus pidana, harus minta izin cium tangan sama Dewas itu repot."
Namun, ucapan Haris Azhar itu justru dibantah oleh Irma Chaniago.

Irma Chaniago menilai apa yang disampaikan oleh Haris Azhar terlalu berlebihan.
"Haris lebay betul kalau harus cium tangan," sahut Irma Chaniago.
"Ini kan berimanjinasi, gimana sih," sahut Haris Azhar.
Irma Chaniago pun mengimbu Haris Azhar untuk tak berimajinasi dalam menyampaikn pendapat.
"Makanya janga pakai imajinasi dong pakai fakta," ujar Irma Chaniago.
• Masih Pertanyakan Alasan Jokowi Bentuk Dewan Pengawas KPK, ICW Lontarkan 3 Poin Keraguan
Irma menyebut, Dewas juga bertugas untuk berkerja bersama KPK memberantas tindakan korupsi.
"Kan Dewas ini bagian dari KPK, dia pertner ada di dalam bersama-sama bekerja dengan KPK," kata Irma Chaniago.
"Kenapa harus khawatir untuk melakukan penggeledahan izin segala macam itu, enggak perlu takut."
Disebutnya, KPK tak perlu takut dengan keberadaa Dewas tersebut.
"Bersama-sama kok kerjanya di situ," ucap Irma Chaniago.
"Saya jadi heran kenapa kok tiba-tiba kita selau ketakutan dengan hal yang belum terjadi."
Di sisi lain, Irma menyebut KPK selama ini begitu mudah menghancurkan citra seseorag.
"Sementara hal yang sudah terjadi yang dilakukan oleh teman-teman KPK selama ini yang dianggap bisa menghitam putihkan orang," ujar Irma Chaniago.
"Mau jadi hitam mau jadi putih itu image yang terbangun."
• Jawab Tawaran Jokowi untuk Jadi Dewan Pengawas KPK, Harjono: Itu kan Amanah, Ya Saya Hargailah
Simak video berikut ini menit 2.45:
Dewas KPK Manusia Separuh Dewa
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (18/12/2019), Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah manusia separuh dewa.
"Lima orang Dewas KPK. Satu ketua dan empat anggota adalah manusia separuh dewa sifatnya. Urusan dunianya sudah selesai," ujarnya saat ditemui di acara Indonesia Podcast Show 02 dalam diskusi bertajuk "Pasti Tanpa Korupsi, Peran Penting Dewan Pengawas KPK" di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2019).
"Ketua maupun Dewas paling tidak 50-75% sifat-sifat kenabian itu melekat pada mereka. Manusia separuh dewa supaya bisa tuntas dalam melaksanakan tugas," tambahnya.
• Minta Dewan Pengawas KPK Bukan dari Orang Partai, Buya Syafii: Kecuali Orang Partai yang Sudah Waras
Menurut Ali, dengan begitu bisa memberikan jawaban seberapa jauh harapan dan tanggung jawab masyarakat terhadap Dewas dan pertanggungjawaban mereka terhadap publik.
Ali Mochtar meyakini, 5 orang nama-nama yang dipilih oleh presiden yang nantinya akan menjadi Dewas KPK tidak akan meleset dan merupakan orang orang terbaik.
Lanjutnya, terkait siapa sosok yang cocok menjadi Dewas KPK, Ali menyebutkan bisa saja dari kalangan ahli dan pakar hukum.
"Tentu saja mereka yang mempunyai umur, tapi tidak mustahil orang-orang yang memiliki kapasitas dan keilmuan hukum bisa saja," ucap Ali.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Haris Azhar Sebut KPK Harus Cium Tangan Dewas sebelum Lakukan Penyadapan, Irma Chaniago: Lebay Betul