Said Didu Ungkap Cara Tangkap Pelaku dalam Kasus Jiwasraya: Enggak Susah-susah
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menjelaskan bagaimana cara melihat adanya dana bocor di BUMN Jiwasraya.
"Dicek properti apa saja yang dibeli, karena properti 2018 memang sudah mulai menurun."
"Siapa tahu yang dibeli adalah properti-properti tidak laku, sehingga pada saat mau dijual sudah sangat murah," tambahnya.
Said Didu mengatakan mudah untuk menangkap pelaku penyelewengan dana di Jiwasraya.
Ia berharap DPR dapat membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelidiki siapa saja pihak yang membeli saham dan properti siapa saja yang dibeli oleh Jiwasraya.
• Demokrat Tanggapi Jokowi yang Sebut Jiwasraya Bermasalah sejak Era SBY: Jangan Cari Kambing Hitam
"Jadi saya berharap, pihak DPR kalau mau membentuk Pansus enggak susah-susah, periksa siapa saja yang beli saham," kata Said Didu.
"Properti yang dibeli Jiwasraya itu properti siapa yang dibeli," tandasnya.
Simak videonya pada menit ke: 11.15:
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya akan menuntaskan persoalan yang kini sedang dihadapi sebuah perusahaan asuransi milik BUMN, Jiwasraya.
Hal ini ia katakan ketika mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Balikpapan, seperti dikutip TribunWow.com dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, Rabu (18/12/2019).
Tak hanya pada Jiwasraya, Erick juga menyebut akan melakukan hal yang sama pada perusahaan BUMN lain yaitu Krakatau Steel.
Namun, dikarenakan permasalahan Jiwasraya sudah terjadi sejak lama, maka dibutuhkan waktu.
“InsyaAllah dalam 6 bulan ini kita persiapkan solusi-solusi, yang salah satunya dengan pembentukan holdingisasi pada perusahaan asuransi,” ujarnya.
Menurut Erick, dengan holdingisasi atau penggabungan perusahaan dharapkan ada cash flow yang juga membantu nasabah-nasabah yang hari ini belum mendapat kepastian.
“Tapi penekanannya restrukturisasi, jadi prosesnya pasti berjalan,” pungkas Erick Thohir.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga turut mengomentari apa yang terjadi di perusahaan BUMN itu.