Pelaku yang Rampok dan Bunuh Kakek Tunawisma Berakhir Tewas, Baku Tembak dengan Polisi saat Dikejar
Tunawisma yang menjadi korban perampokan di jalan Tengkuruk Pasar 16 Ilir Kecamatan Ilir Timur 1 Kota Palembang belum lama ini ternyata meninggal.
TRIBUNPAPUA.COM - Kakek Bastari alias Abas (58), tunawisma yang menjadi korban perampokan di jalan Tengkuruk Pasar 16 Ilir Kecamatan Ilir Timur 1 Kota Palembang belum lama ini ternyata sudah meninggal dunia.
Setelah menjadi korban perampokan dan sempat membuat laporan di Polrestabes Palembang, kakek Bastari diketahui meninggal dunia.
• Gelapkan Uang Koperasi Rp 1 Miliar, Perwira Polisi di Madiun Hadapi Pemecatan
Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Nuryono saat ditemui di depan Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Sabtu (18/1/2020).
Sementara itu, pelaku perampokan terhadap kakek Bastari telah berhasil dibekuk oleh Unit HUNTER Sat Reskrim Polrestabes Palembang, dibawah Pimpinan Iptu M. Tohirin, SH, MH dan Aipda Agus Akbar, SH.
Namun petugas terpaksa melakukan tindakan tegas terukur yakni menembak pelaku karena berusaha melawan saat akan ditangkap.

Bahkan sempat terjadi baku tembak antara petugas dan pelaku.
"Pelaku berupaya memberikan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan kearah anggota. Sehingga kami juga melepaskan tembakan kearah pelaku dan kemudian mengenai bagian dadanya. Setelah berhasil dilumpuhkan, pelaku sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong," ujarnya.
• Rocky Gerung Tanggapi soal Eks Komisioner KPU Diciduk KPK, Sindir Reaksi PDIP
Cerita perampokan Kakek Bastari memang menyayat hati.
Tuna wisma kuli angkut ini dirampok saat ia baru menerima gaji seminggu. Perampok mengambil uangnya dan menusuk perutnya.
Sang kakek sempat bertahan dan membuat laporan polisi. Banyak warga yang bersimpati dan memberikan bantuan.
Bastari (58 tahun) menjadi korban penganiayaan dan perampokan di Pasar 16 Ilir, persisnya di bawah jembatan Ampera pada Minggu (15/12/2019) malam sekira pukul 21.00.
Selain kehilangan uang Rp 500 ribu, Bastari yang sehari-hari bekerja menjadi kuli panggul itu ditusuk di pinggang.
"Ditusuk sekali di pinggang, uang dari (hasil kerja) berminggu-minggu hilang Rp 500 ribu," kata Bastari kepada petugas SPKT Polrestabes Palembang, Senin (16/12/2019).
Pria paruh baya itu mengungkapkan, kronologi perampokan tersebut berawal saat ia melintas di bawah jembatan Ampera.
Tiba-tiba datang seseorang menghampirinya dan menusuknya dari belakang.