Reaksi Mahfud MD soal KPK Gagal Geledah Kantor PDIP: Campuran Gagap dan Masa Transisi Itu
Mahfud MD angkat bicara soal gagalnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Kantor PDI Perjuangan (PDIP).
TRIBUNPAPUA.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberikan tanggapan perihal gagalnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menggeledah Kantor PDI Perjuangan (PDIP).
Dilansir TribunWow.com, Mahdfud MD mengakui adanya kegagapan pimpinan KPK dalam menyikapi kegagalan penggeledahan Kantor PDIP.
Bahkan, Mahfud MD menyinggung ketakutan pimpinan KPK pada partai sebesar PDIP.
Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (15/1/2020).
• Haris Azhar soroti UU KPK seusai Kantor PDIP Gagal Digeledah, Sindir Mahfud MD yang Masuk Istana
Mulanya, Mahfud menyinggung soal Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Mahfud menjelaskan, belum ada standar operasional prosedur (SOP) Dewas KPK.
"Ingat, sekarang Dewas itu Perpres (Peraturan Presiden)-nya kan baru turun juga," ucap Mahfud.
"SOP-nya belum ada."
Mahfud menjelaskan, SOP Dewas KPK baru selesai disusun sekitar satu bulan ke depan.
"Jadi masih ada waktu untuk lebih memahami dan memantapkan diri di dalam konfigurasi yang baru ini," ujar Mahfud.
"Mungkin tidak akan sampai satu bulan lagu SOP-nya sudah jadi, di tingkat Dewan Pengawas ya," sambugnya.
Lantas, Mahfud menyinggung soal penggeledahan Kantor PDIP yang baru dilakukan beberapa hari ke depan.
"Enggak juga, menurut saya karena kepepet aja," ucap Mahfud.
"Ya dia kan harus menjelaskan ternyata menggeledah gagal kan."
"Lalu dia kan harus menjelaskan, ya minggu depan, kan gitu," sambungnya.

• Sebut Dewan Pengawas KPK Hanya Dimanfaatkan, Feri Amsari Dapat Pengakuan dari Tumpak Hatoragan
Ia menambahkan, Dewas KPK tak mungkin mengakui penggeledahan Kantor PDIP gagal.
"Masa dia bilang penggeledahan gagal, loh iya saya enggak bisa, kan enggak mungkin," ucapnya.
Terkait hal itu, sang presenter pun menanyakan pendapat Mahfud MD soal pimpinan baru KPK.
"Ini gagap ya? Pimpinan-pimpinan baru KPK agak gagap?," tanya presenter.
"Iya," jawab Mahfud MD.
Lebih lanjut, Mahfud MD menyebut para pimpinan KPK tak mengetahui Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
"Iya, saya kira gagap dan saya meyakini mereka tidak tahu itu pimpinan KPK bahwa akan ada OTT," kata dia,
"Tingkat KPK yang baru ya.Tetapi demi tanggung jawab sebagai istitusi kan harus mereka yang menjelaskan."
Melanjutkan penjelasannya, Mahfud MD pun menanggapi rumor yang menyebut KPK ketakutan menghadapi PDIP.
Terkait hal itu, ia bahkan menganggap bahwa pimpina KPK memang kemungkinan gagap menghadapi PDIP.
"Tapi saya kira itu campuran antara gagap dan masa transisi itu," ucap Mahfud MD.
"Campuran juga, dia (KPK) bisa bercampur ke situ (takut pada PDIP), kan bisa juga, siapa tahu bahwa itu memang terjadi."
"Tetapi kalau itu terjadi kita sedih, kan gitu aja," sambung Mahfud MD.
Simak video berikut ini menit 9.20:
Haris Azhar Singgung Mahud MD
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar mempertanyanyakan keberadaan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri.
Terkait gagalnya penggeledahan KPK di Kantor PDI Perjuangan (PDIP), Haris Azhar menganggap Firli Bahuri tak pernah memberikan klarifikasi.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (14/1/2020), Haris Azhar menyebut yang tampil di hadapan publik justru Komisioner KPK yang belum cukup umur.
Mulanya, Haris Azhar menyinggung soal kasus suap pergantian antar waktu (PAW) yang menyeret nama Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.
"Wahyu orang KPU, KPU enggak ngurusin beras di Pasar Induk Cipinang," ucap Haris Azhar.
"KPU enggak ngurusin soal perbatasan, KPU ngurusin soal proses politik, kontestannya adalah partai politik."
• Berkaca Kasus Suap Harun Masiku, KPK Diminta Periksa Caleg Terpilih yang Digantikan Mulan Jameela
Lantas, Haris Azhar menyoroti soal perdebatan yang pernah terjadi akibat Undang-Undang KPK hasil revisi.
Ia pun menyinggung kedatangan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD ke Istana Negara.
Sebelum jadi menteri, Mahfud MD pernah menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menanyakan soal Undang-Undang KPK hasil revisi tersebut.
"Jadi menurut saya inilah siklus ketidakjelasan yang dulu banyak dikiritik," ucap Haris Azhar.
"Sampai orang yang namanya Mahfud MD aja ikut rombongan ke istana mempertanyakan logika di balik undang-undang KPK yang baru itu."
Haris Azhar kemudian menyinggung soal posisi Mahfud MD kini sebagai menteri.
"Tapi dia nasibnya berbeda, nasibnya dia jadi menteri," kata Haris Azhar.
Menurutnya, Undang-Undang KPK hasil revisi bentukan DPR RI hanya menguntungkan oknum tertentu.
"Nah jadi menurut saya ini chicken and egg ya," ucapnya.
"Partai-patai politik melahirkan KPK, melahirkan revisi dan revisi itu bekerja kepada mereka sendiri. Jadi ini seperti itu."
• PDIP Laporkan KPK ke Dewan Pengawas soal Kasus Harun Masiku
Lantas, ia pun menyinggung kondisi KPK kini.
Haris Azhar langsung mempertanyakan keberadaan Ketua KPK Firli Bahuri.
"Nah saya juga ingin memperkuat sekaligus punya catatan," ujarnya.
"Jadi posisi KPK seperti apa sih dalam situasi hari ini. Jenderal Firli ke mana dia enggak nongol?," imbuhnya.
Haris Azhar menilai, kini yang kerap muncul ke hadapan publik hanyalah para Komisioner KPK.
Bahkan, ia menganggap para Komisoner KPK itu belum cukup umur untuk bisa tampil ke publik.
"Yang nongol komisoner yang belum cukup umur tadi itu ," kata dia.
"Belum cukup umur kan? Saya mau bilang apa." (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul KPK Gagal Geledah Kantor PDIP, Mahfud MD Ungkap Ketakutan Pimpinan KPK: Kalau Itu Terjadi Kita Sedih