ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kakak Pelajar yang Bunuh Begal Ungkap Kesaksian, sang Adik Cerita Ketakutan saat Pulang ke Rumah

Kakak pembunuh begal di Malang, ZA yakni Zaenal Arifin mengungkap cerita saat adiknya pulang seusai bertemu begal.

Channel Youtube Najwa Shihab
ZA saat ditanya Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa pada Rabu (23/1/2020). 

TRIBUNPAPUA.COM - Kakak pembunuh begal di Malang, ZA yakni Zaenal Arifin mengungkap cerita saat adiknya pulang seusai bertemu begal di acara Mata Najwa Trans 7 yang tayang pada Rabu (23/1/2020).

Sebagaimana diketahui, ZA merupakan pelajar yang diancam hukuman seumur hidup lantaran membunuh seorang begal.

ZA membunuh begal ketika begal mengancam memperkosa temannya.

Situs PN Kepanjen Diretas, Peretas Tuliskan Protes Kasus Pelajar yang Bunuh Begal

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Najwa Shihab pada Rabu (22/1/2020), Zaenal Arifin mengungkap bahwa keluarga sempat melaporkan polisi terlebih dahulu.

Namun, sebelum melaporkan rupanya polisi sudah mendatangi rumah ZA.

"Pada saat itu kami ditelepon sama pihak keluarga bahwa ada polisi ke rumah itu tapi sebelumnya itu kita sudah malamnya sebelum polisi datang rencananya mau melaporkan," jelas Zaenal.

Zaenal mengatakan bahwa adiknya sudah bercerita akan kejadian tersebut.

Menurut keterangan Zaenal, adiknya mengaku sangat takut dengan kejadian begal tersebut.

"Bercerita pada keluarga tapi polisi sudah datang duluan," ujar Zaenal.

"Apa yang diceritakan?" tanya Najwa Shihab.

"Ya diceritakan bahwa kejadian tersebut pada begal dengan rasa takut seperti itu cerita saja," jelas Zaenal.

Hotman Paris Ikut Tanggapi soal Hukuman Siswa SMA yang Bunuh Begal: Ribuan Orang Menguhubungi Saya

Zaenal membenarkan bahwa adiknya menceritakan masalah begal belum lama setelah kejadian.

"Itu menceritakannya tidak lama setelah terjadi?" tanya Najwa Shihab.

"Iya betul, diceritakan terkait kejadian tersebut," jawab Zaenal.

Ia melanjutkan, dalam proses peradilan ZA, keluarga selalu mendampingi.

"Ya kita kawal sampai ke Polsek Gondanglegi, dari pihak Polres kita kawal mendampingi sampai di situ."

"Kita mendampingi karena masih pelajar," kata Zaenal.

 Lihat videonya mulai menit ke-5:51:

Kronologi Lengkap Kejadian Menurut ZA, Mau Nonton Konser Anji

Pelaku pembunuh begal, ZA, yang masih di bawah umur, memberikan kesaksiannya terkait kronologi kejadian saat pembunuhan.

Hal itu diungkapkan ZA dalam acara Mata Najwa, pada Rabu (23/1/2020).

ZA mengungkapkan awalnya dirinya berboncengan menaiki motor bersama teman perempuannya hendak ke konser Anji di Stadion, Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Tersangka Begal Payudara Koleksi Film Porno di HP-nya, Mengaku Bukan Pertama Kali Beraksi

"Ya awalnya itu kan saya ya sekitar habis magrib itu kan saya berangkat sama temen deket saya ke Kanjuruhan, ke Stadion untuk melihat konsernya Anji itu," kata ZA.

Namun, ZA ditelpon sang ibu yang menyuruhnya pulang, sehingga ia kemudian memutuskan untuk pulang.

Lantaran belum terlalu malam, ia memutuskan untuk melewati jalan pintas.

ZA menjelaskan, di daerah tersebut terdapat dua tower, dan saat melewati tower pertawa ia melihat ada dua laki-laki berboncengan motor.

Namun, saat melewati tower kedua motornya langsung dipepet hingga sampai ke kebun tebu yang gelap.

Saat dipepet, ia ingat membawa pisau di dalam jok motornya yang sempat digunakannya untuk keperluan praktek sekolah.

"Terus berhenti itu dari situ saya langsung kaget, pikiran saya ya enggak enak."

"Dan di situ ya saya sempet berpikir kalau enggak nyangka kalau hari kamisnya itu kan saya praktek di sekolah memakai stik es krim untuk bikin stik es krim," lanjut ZA.

Ia sempat menendang motor pembegal, namun justru kunci motornya langsung dicabut oleh Misnan, begal yang dibunuhnya.

Saat berhenti, ZA mengatakan sudah sempat membuka jok motornya.

Kemudian Misnan, dan Mat, begal lainnya, mengepung keduanya.

Misnan berada di depan motor, sedangkan Mat berada di belakang temannya.

Tak berselang lama muncuk dua orang lainnya yang berboncengan motor berhenti, dan membawa motor yang dinaiki oleh Misnan dan Mat.

Namun, mereka tidak menghampiri ZA dan temannya, dua orang tersebut hanya mengambil motor dan pergi ke arah perkampungan.

Siswa yang Bunuh Begal karena Hendak Perkosa Kekasih Terancam Penjara Seumur Hidup

"Ya saya ketakutan sama temen saya. Temen saya sempet nangis dan kaget, dan di situ dari belakang agak lama datang lagi motor berbonceng dua."

"Ternyata di situ di belok ke arah timur ke arah perkampungan tapi di situ dia enggak ke tempat saya itu."

"Dia berhenti di belokan dia turun satu yang belakang ngambil sepedanya si Misnan terus dibawa ke perkampungan," cerita ZA.

Lalu Misnan menendang motor ZA hingga masuk ke dalam jalan truk mengangkut tebu.

"Tiba-tiba di situ Misnan mendorong motor saya agak ke dalam lagi ke ladang tebu di jalan truk."

"Saya dimasukkan ke dalam lagi melewati kalau enggak salah itu di pohon itu agak jauh sedikit terus sama dia dijaga."

Lalu, Misnan memaksa ZA untuk menyerahkan semua barang yang dibawanya.

Misnan mengancam akan membawa motor ZA jika tak memberikan apa yang dibawa ZA.

Menurut pengakuan ZA, Misnan juga mengancam akan memanggil dua teman begal lainnya dan memperkosa teman perempuan ZA.

ZA coba bernegosiasi dengan memberikan ponsel dan uangnya, jika kunci motornya dikembalikan.

"Betul itu tapi nanti setelah dia menjaga sepeda, saya dijaga tengah, dia lalu menanyai saya bawa apaan ini."

"'Gak bawa apa-apa mas saya punya hape ini loh kembalikan kontak saya' gitukan, 'enggak mau kalau hapenya satu sepeda kamu tak bawa loh'."

"'Wes mana semuanya masak gak bawa apa-apa gitu'," kata ZA menirkan ucapan Misnan.

"'Gak punya mas ini loh hape kalau mau bawa ini enggak papa, kalau uang saya bisa beri tapi tak kembalikan dulu ini temen saya' gitu saya."

"Terus itu dia malah wes gak mau pokoknya semuanya sini, masak gak bawa apa-apa, apa tak telponkan temenku katanya si Misnan," jelas dia.

 Sebut Janji Jaksa yang Tangani Kasus Pemuda Bunuh Begal untuk Bela Pacar, Hotman Paris: Saya Gembira

Lalu, Misnan benar-benar menelpon temannya dan kembali mengancam akan memperkosa teman perempuannya.

"Wes gini 'gimana maunya, wes ga mau pokoknya kalau mau ini loh hape bawaen punyaku', 'ya ga mau pokoknya kalau kamu ngasih hape satu, temenmu tak perkosa, tak gilir' gitu katanya," lanjut ZA.

Misnan juga kemudian membuka tas milik teman ZA dan menemukan ponselnya.

Namun, meski Misnan mendapatkan ponsel, ia tetap tidak mengembalikan kunci ZA.

Sehingga ZA mencoba merebut ponselnya kembali dan membuat Misnan marah dan kembali mengancam akan memperkosa teman ZA jika tidak bisa membawa semua barang mereka.

Hingga akhirnya, dia teringat pisau yang ada di jok motornya.

ZA menjelaskan bahwa biasanya tak pernah membawa pisau, namun pisau tersebut lupa dikeluarkannya setelah memakainya untuk keperluan sekolah.

"Di situ feeling saya ada pisau, tidak cuma habis sekolah itu kalau bawa-bawa pisau sehari-sehari saya enggak bawa."

ZA dan temannya mengaku takut ketika ingin kabur, lantaran jalanan dalam keadaan gelap dan sepi.

Akhirnya secara spontan ia mengambil pisau dan menusukannya pada Misnan.

ZA mengaku tidak bisa berpikir apa-apa waktu menusukkan pisau ke arah Misnan.

Sosok KKB yang Ditembak Mati TNI-Polri Ternyata Berpangkat Komandan, Mobilnya Diadang saat Transaksi

"Di situ saya takut, mau lari gelap jalannya, enggak enak mau lari sendiri ya gimana temen saya, barang saya juga motor."

"Saya suruh lari temen saya ga mau dia takut juga di situ enggak ada jalan."

"Iya spontan saya juga enggak sengaja saya ya enggak tau itu saya mikir apa," katanya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Di Mata Najwa, Pembunuh Begal ZA Ungkap Perasaan saat Tusuk Misnan: Enggak Tahu Itu Saya Mikir Apa

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved