ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Penyebab Virus Corona Diduga dari Pasar Binatang Eksotis di Wuhan, Lihat Penampakan dan Binatangnya

Penemuan beberapa binatang eksotis di pasar makanan kota Wuhan, Cina dianggap sebagai biang utama dalam wabah Coronavirus.

Weibo/Daily Mail
Penemuan beberapa binatang eksotis di pasar makanan kota Wuhan, Cina dianggap sebagai biang utama dalam wabah Coronavirus atau virus Corona mematikan. 

Di sisi lain, Departemen Pertanian dan Urusan Pedesaan telah melarang pengiriman hewan liar keluar dari Wuhan sejak Selasa (21/1/2020).

Selain itu, juga menyerukan kepada masyarakat agar melakukan pemeriksaan diri dan waspada akan resiko memakannya.

Namun, hingga kini para peneliti belum mengumumkan sumber pasti dari wabah virus corona terbaru ini.

Salah satu yang dilakukan otoritas Wuhan adalah menutup Pasar Grosir Makanan Laut Huanan yang merupakan tempat 41 kasus pertama berasal.

Kelelawar Diduga Mengandung Virus Corona

Seorang ahli Epidemologi dari Ecohealth Alliance, Jon Epstein merupakan salah satu yang membantu upaya global selama hampir dua dekade dalam menemukan sumber liar dari virus SARS mematikan yang pernah mewabah di dunia.

Viral di sosial media seorang wanita memakan kelelawar. Kelelwar diduga sumber wabah virus Corona.
Viral di sosial media seorang wanita memakan kelelawar. Kelelwar diduga sumber wabah virus Corona. (Daily Mail)

SARS diketahui telah dikaitkan dengan berbagai binatang termasuk kelelawar, musang kelapa, dan manusia.

Kasus yang tak jauh berbeda, kelelawar kini diduga mengandung virus Corona.

Namun, para ilmuwan sepenuhnya belum memahami bagaimana cara virus tersebut berpindah dari hewan ke manusia.

Menurut Jon Epstein, sebelum menginfeksi manusia, kemungkinan pertama kali virus Corona melompat dari mamalia yang belum teridentifikasi.

Sementara di kota Beijing, Sanghai, dan Hongkong terdapat sedikit pasar yang melayani para pencari binatang liar untuk dikonsumsi.

Namun, di beberapa bagian Laos, Vietnam, Kamboja dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, masih ditemukan hidangan eksotis dari semua jenis hewan yang dijual.

Di antaranya adalah trenggiling, musang, salamander, kalajengking, landak, bahkan anjing serigala.

Menurut catatan pengadilan, pihak berwenang di Hubei, Wuhan telah menangani penyelidikan terhadap 250 kasus yang berkaitan dengan perdagangan satwa liar dan perburuan liar pada 2019 lalu.

Kesaksian Perawat Terpaksa Pakai Popok saat Rawat Pasien Corona : Mungkin Ini Pakaian Terakhir Kami

Hubei sendiri merupakan rumah bagi Shennongjia, cagar alam warisan dunia UNESCO yang terdapat habitat keanekaragaman dengan banyaknya spesies langka.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved