Mahasiswa Aceh di Wuhan Sulit Dapat Makanan, Bantuan Rp 50 Juta Dirasa Tak Cukup
Anggota DPR Aceh meminta Plt Gubernur Aceh menambah pasokan makanan untuk mahasiswa Aceh di Provinsi Hubei, seiring meningkatnya korban virus corona.
TRIBUNPAPUA.COM - Anggota DPR Aceh, Muslem Syamsuddin, meminta Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menambah pasokan makanan untuk mahasiswa Aceh di Provinsi Hubei, seiring meningkatnya jumlah korban yang terkena virus corona di China.
Sehari sebelumnya, Pemerintah Aceh mengirimkan uang tunai Rp 50 juta untuk kebutuhan mahasiswa di sana.
Namun, Muslem menyebutkan uang itu hanya cukup untuk dua hari bagi mahasiswa di sana.
• Anak Mereka Tertahan di Wuhan, Orangtua Mahasiswa Aceh: Pak Jokowi, Pulangkan Anak Kami
“Saya minta itu uang beli makanan mahasiswa di Wuhan dan China harap dikirim lagi," kata Muslem, kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).
"Ini darurat kemanusiaan. Kita harus pastikan mereka terpenuhi kebutuhan makanannya. Bisa gunakan uang tanggap darurat, kirim yang mencukupi untuk dua pekan minimal.”
Mahasiswa Aceh sulit dapatkan bahan makanan
Dia menyebutkan, sudah berkomunikasi dengan mahasiswa asal Aceh di Wuhan.
Mereka mengeluhkan mahalnya bahan makanan di Wuhan. Bahkan, mendapatkan makanan pun sulit.
• Mahasiswa Indonesia yang Masih di Wuhan Belum Dapat Keluar, Masih Mendekam di Asrama
“Ini lucu juga, masak iya dikirim hanya Rp 50 juta. Padahal kita tahu, Wuhan itu ditutup. Otomatis semua bahan makanan jadi mahal," kata Muslem.
"Jangan sampai untuk tanggap darurat berbau kegiatan fisik seperti pembangunan tanggul banjir kita gelontorkan dana besar, untuk manusia begini kita cicil uangnya,” lanjut Muslem.
Orangtua mahasiswa Aceh khawatir
Pemerintah Aceh diminta berkomunikasi dengan orang tua mahasiswa asal Aceh.
Sehingga orangtua tidak khawatir akan nasib anaknya di Wuhan.
• Anaknya Terisolasi karena Virus Corona, Mantan Ketua KPU Sultra: Kritis Kemanusiaan di Wuhan
“Jangan biarkan rakyat sibuk cari tahu kondisi anaknya. Mereka kebingungan komunikasi ke mana," kata Muslem.
"Posko dibuka Pemerintah Aceh itu harusnya juga bekerja untuk berkomunikasi dengan orang tua mahasiswa yang menetap di Aceh,” lanjutnya.
Selain itu, dia meminta Pemerintah Aceh berkomunikasi dengan KBRI untuk memindahkan mahasiswa yang terjebak di Wuhan ke provinsi lainnya.
“Jika opsi pemulangan ke Aceh tidak memungkinkan, maka opsi menggeser atau membawa mahasiswa Aceh ke luar Wuhan harus dilakukan. Ini teknis yang harus dipikirkan,” terang Muslem.
• China Ungkap Ciri-ciri Orang yang Rentan Meninggal akibat Virus Corona Wuhan, dari 17 Korban Pertama
Opsi pemulangan mahasiswa Aceh
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh, Al Hudri dihubungi per telepon menyebutkan pihaknya sedang mengupayakan kepulangan mahasiswa Aceh dari Wuhan.
Ia sendiri sedang di Jakarta untuk membahas berbagai opsi keselamatan mahasiswa Aceh dengan Kementerian Luar Negeri RI.
“Saya sedang di Jakarta, bahas berbagai kemungkinan yang bisa kita lakukan untuk mahasiswa Aceh dengan Kemlu,” pungkasnya.
Data yang diperoleh berikut nama-nama mahasiswa Aceh di China.
• Penantian WNI di Wuhan yang Terisolasi karena Wabah Corona, Hanya Mengandalkan Jalan Kaki
12 mahasiswa Aceh di Wuhan, di antaranya:
1. Fadil – CCNU, Wuhan – Aceh Utara
2. Siti Mawaddah – Huda, Wuhan – Sigli
3. Alfi Rian – WUT, wuhan Aceh Utara
4. Ory Safwar – CCNU, wuhan – Banda Aceh
5. Siti sahara – WHUT, Wuhan – Aceh Tenggara
6. Hayatul-HUST, wuhan Lhoksumawe
7. Maisal- HUST , wuhan – Aceh Besar
8. Jihadullah -WHU, wuhan, Banda Aceh
9. Ita Kurniawati- WHU, wuhan – Nagan Raya
10. Agus – Zhongnan, wuhan- Sabang
11. Intan Maghfirah – JISU CC – Banda Aceh (Sekarang di Wuhan )
12. Sapriadi – JISU CC Meulaboh ( Sekarang di Wuhan)
• Video China Bangun Rumah Sakit di Wuhan 6 Hari, Efek Pasien Virus Corona Membludak Setiap Hari
Daftar mahasiswa Aceh di China, di luar kota Wuhan, antara lain:
1. Muhammad Sahuddin-NNU Nanjing, Aceh Barat
2. Desi – CC Changchun – Banda Aceh
3. Yuliafitria- Nanchang University
4. Rizki Rinanda – Tianjin Aceh Besar
5. Fiqhi Nahdhiah Makhmud – ZJNU, Jinhua, Aceh Tengah
6. Putri Kumala Rizki Rani-Xuzhou, Jiangsu – Aceh Besar
7. Nadlia Ariyati- ZJNU, Jinhua, Zhejiang
8. Aisyah Protonia Tanjung- ZJNU, Jinhua, Hangzhou – Aceh
9. Geunta- JISU-Changchun Aceh Utara
10. Mirna – BIT – Beijing Aceh tengah
11. Ulfi Maulida- Beijing Banda Aceh.
(Kompas.com/Kontributor Lhokseumawe, Masriadi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Mahasiswa Aceh Terisolasi Virus Corona Wuhan, Uang Rp 50 Juta pun Tak Cukup...