ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sindir Pertamina yang Hanya Beri Rp 8 M untuk Bantu Riset Bioetanol, Jokowi: Bukan Bantuan Itu

Jokowi sindir Pertamina yang hanya memberi bantuan Rp 8 miliar untuk riset pengembangan katalis pengonversi minyak sawit jadi bahan bakar bioetanol.

Editor: mohamad yoenus
Tribunnews/Irwan Rismawan
Presiden Joko Widodo memberikan arahan dalam Rakornas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019). Dalam arahannya, Presiden Jokowi meminta agar jajaran TNI dan Polri membantu pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan. 

TRIBUNPAPUA.COM - Presiden Joko Widodo menyindir Pertamina yang hanya memberikan bantuan Rp 8 miliar untuk riset pengembangan katalis pengonversi minyak sawit menjadi bahan bakar bioetanol, yang kini menghasilkan produk B20 hingga B30.

Jokowi baru mengetahui hal tersebut saat peneliti katalis dari ITB Subagjo menceritakannya dalam Rakornas Kementerian Riset dan Teknologi serta Badan Riset dan Inovasi (Kemenristek dan BRIN) di Puspitek, Tangerang, Banten, Kamis (30/1/2020).

Awalnya, di tengah pidato, Jokowi memanggil Subagjo ke atas panggung untuk menceritakan pengalamannya mengembangkan katalis minyak sawit yang bisa menghasilkan solar, bensin, hingga avtur.

 

 Minta Ahok Tagih Piutang Pertamina ke Pemerintah, Said Didu: Kan Katanya Orang Hebat

Subagjo lalu menceritakan ia memulai penelitiannya itu sejak tahun 2000 yang juga bekerja sama dengan Pertamina.

Mendengar hal itu, Jokowi sontak bertanya berapa dana riset yang diberikan perusahaan minyak pelat merah itu.

"Sebentar, pernah enggak dibantu dalam rangka katalis itu dengan Pertamina?" tanya Jokowi.

Subagjo lantas menjawab pernah dan ia menyebut nominal dananya sebesar Rp 8 miliar.

"Kalau bagi Pertamina Rp 8 miliar itu kecil. Bukan bantuan itu. Kalau dana sawit?" cecar Jokowi.

 Nilai Ahok Cocok Jadi Komut Pertamina, Luhut: Karena di Situ Sumber Kekacauan

Subagjo lantas menjawab pernah diberi bantuan dana riset katalis sebesar Rp 46 miliar oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDKS).

"Itu juga kecil. Dana sawit kita mendekati Rp 30 triliun. Untuk apa disimpan saja? Saya sudah perintahkan menteri untuk perbanyak bantuan ke ITB untuk katalis ini," timpal Presiden.

Jokowi pun meminta Pertamina tak lagi memberi dana riset sekecil itu.

Ia meminta Pertamina memberikan dana riset lebih besar kepada para peneliti katalis minyak sawit.

Jokowi pun heran lantaran sedianya Pertamina membutuhkan 50 katalis untuk memproduksi B20 dan B30.

 Perintah Jokowi ke Ahok dan Dirut Pertamina: Agar Betul-betul Dilaksanakan dan Dikawal

Namun, saat ini Indonesia hanya memilliki tiga katalis dan sisanya harus mengimpor.

"Keuntungan Pertamina bukan hanya miliar, bukan hanya Rp 1 triliun-Rp 2 triliun, tapi terakhir sudah di atas Rp 20 triliun. Itu kalau dipakai untuk riset seperti ini, saya kira tidak ada ruginya. BUMN seperti pertamina harus berperan lebih besar dalam perkembangan industri katalis ini. Jangan takut dan malah menghindar," ujar Jokowi

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved