ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona yang Ubah Kehidupan Keseharian China, Tusuk Gigi di Lift hingga Belajar Secara Online

Sementara itu, masyarakat China mengalami sejumlah konsekuensi dengan adanya penyebaran virus corona.

Instagram @scmpnews
Warga China memanfaatkan botol plastik untuk melindungi bagian kepala mereka dari virus Corona, Minggu (2/2/2020). 

TRIBUNPAPUA.COM - Seorang bayi didiagnosa dengan virus corona hanya 30 jam setelah lahir dan tercatat sebagai korban paling kecil sejauh ini, lapor media pemerintah China.

Bayi itu dilahirkan pada tanggal 2 Februari di Wuhan, pusat virus corona baru.

Sejauh ini belum jelas bagaimana ia tertular virus apakah ketika masih di kandungan atau setelah lahir. Ibu sang bayi dipastikan positif terinfeksi corona.

Sementara itu, masyarakat China mengalami sejumlah konsekuensi dengan adanya penyebaran virus corona.

Undian digelar demi memudahkan warga mendapatkan masker wajah dan pilihan sulit harus diputuskan saat gempa berbarengan dengan wabah virus corona - inilah sejumlah konsekuensi yang harus dihadapi masyarakat China setelah epidemi virus corona melanda.

Pada tahun 2003 silam, pada puncak wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), kendaraan umum di China disemprot dengan disinfektan — dalam upaya melawan virus sekaligus menunjukkan kepada publik bahwa ada yang dilakukan untuk mengatasi penyakit misterius ini.

Ancaman Virus Corona, Ini Perjuangan Warga Hong Kong yang Belasan Jam Antre untuk Dapat Masker

Para penumpang yang tidak menyadari duduk di kursi yang baru dibersihkan, kemudian bergegas pergi untuk membersihkan celananya dengan cairan pemutih.

Kali ini berbeda. Setelah pemerintah menutup seluruh kota berpopulasi 11 juta dan menyarankan semua orang untuk tidak keluar rumah, warga yang terjebak mulai berpikir kreatif untuk menanggulangi epidemi ini.

Sulit mendapatkan masker wajah? Ikut lotre!

Masker wajah selalu menjadi komoditas paling laku di China. Penutup hidung dan mulut ini menyaring polusi, menjaga makeup Anda utuh, serta menangkal kuman di tempat-tempat yang penuh sesak.

Jadi, tidak mengherankan saat ini masker laris terjual di China dan negara-negara tetangga dalam beberapa hari setelah wabah tersebut menjadi sorotan media.

Di Xiamen, sebuah kota yang berjarak 1000km dari pusat penyebaran virus korona, pihak berwenang menggelar undian (lotre) online untuk menghentikan masyarakat melakukan antrean panjang demi mendapatkan masker.

"Tak pernah mengira saya pertama kalinya bermain lotre demi masker wajah! Bukan rumah, atau mobil, atau tiket laga olah raga, tapi untuk masker wajah!" seorang warga berkomentar di Weibo.

Bayi Berusia 30 Jam Positif Virus Corona, Munculkan Kekhawatiran Baru soal Proses Transmisi Wabah

Mereka mungkin saja menjual masker layaknya kue panas, walaupun keberadaannya belum pasti dapat mencegah penularan virus.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan memakai masker saja tidaklah cukup — mencuci tangan lebih penting, misalnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved