Kabar Terbaru Virus Corona, 60 Hingga 70 Orang Meninggal Setiap Hari Akibat Terinfeksi
Jumlah kematian akibat virus corona di China semakin bertambah tiap harinya.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mempercepat penelitian dan inovasi untuk mengatasi virus corona baru yang kali pertama menyebar dari Kota Wuhan, China.
Berdasarkan siaran berita di situ WHO, Kamis (6/2/2020), WHO mengadakan forum penelitian dan inovasi global untuk memobilisasi aksi tanggap internasional terhadap virus corona baru (Novel coronavirus).
"Memanfaatkan kekuatan sains sangat penting untuk mengendalikan wabah (virus corona) ini," ujar Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Menurutnya, ada alat yang sangat dibutuhkan dan perlu dikembangkan secepat mungkin.
WHO memainkan peran penting dalam koordinasi untuk menyatukan komunitas ilmiah guna mengidentifikasi penelitian utama untuk mengatasi virus ini.
Forum ini akan diselenggarakan pada 11-12 Februari 2020 di Jenewa dan akan mempertemukan para ilmuwan dunia dan sejumlah pihak.
Tujuan diselenggarakannya forum ini oleh WHO adalah mengejar penelitian terhadap virus 2019-nCoV, guna pengembangan vaksin, terapi dan diagnostik dari virus corona baru ini.
• Sosok Dokter Li Wenliang, Dianggap Pahlawan yang Temukan Virus Corona dan Sempat Diancam Polisi
Xi Jinping Percaya Diri
Dua pimpinan negara kuat yang terlibat perang dagang beberapa tahun terakhir, yakni Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, melakukan pembicaraan lewat sambungan telepon perihal penanganan wabah virus corona.
Presiden Xi menyampaikan agar Amerika Serikat bersikap sewajarnya pada China atas kejadian munculnya virus corona di Negeri Panda.
"Upaya pencegahan dan pengendalian Tiongkok secara bertahap membuahkan hasil positif. Kami percaya diri dan mampu memerangi epidemi,” kata Xi.
Xi berharap agar Amerika Serikat bersama China dapat menjaga komunikasi, memperkuat koordinasi dan bekerja sama untuk mengatasi wabah ini.
Kedua pemimpin juga berbicara tentang perjanjian ekonomi dan perdagangan fase satu yang ditandatangani oleh negara mereka baru-baru ini, dan sepakat untuk mendorong hubungan bilateral.
Pada akhir Januari lalu, Presiden Trump menawarkan China bantuan untuk mengatasi wabah virus berjenis 2019-nCoV.
Trump menulis tawaran bantuan melalui akun twitter-nya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/1/2020).