Asrama Haji yang Telan Rp 51 M Jadi Gedung Kosong dan 75 TV Hilang, Pengurus: Banyak Dicuri Bu
Majelis hakim yang menyidangkan perkara korupsi pembangunan gedung asrama haji melakukan Pemeriksaan Setempat.
TRIBUNPAPUA.COM - Majelis hakim yang menyidangkan perkara korupsi pembangunan gedung asrama haji melakukan Pemeriksaan Setempat pada Rabu (19/2/2020).
Hal ini untuk mengetahui kondisi dari objek perkara ini dihadiri tiga majelis hakim dan panitera di Pegadilan Negeri Tipikor Jambi.
Seperti perlengkapan kamar yang akan ditempati calon jemaah haji. Bukan hanya interior, bahkan televisi yang disebut telah terpasang pun banyak yang hilang.

• Firli Bahuri Tanggapi soal KPK Stop 36 Perkara yang Masih dalam Penyelidikan: Tidak Terpenuhi Syarat
"Ini tv nya kemana kok ga terpasang, belum dipasang atau gimana," tanya ketua majelis hakim yang menyidangkan perkara, Erika Sari Emsah Ginting.
Menjawab pertanyaan tersebut, pihak asrama haji mengaku sebagian televisi telah hilang dicuri.
"Banyak dicuri bu. Yang terpasang ada 15. Kan banyak ini pekerja yang tidak dibayar. Mereka juga ingin pulang ke jawa," katanya.
Setidaknya ada sekitar 90 unit televisi yang ada di gedung asrama haji itu hilang dan hanya tersisa 15 unit televisi.
Selain itu kondisi bangunan juga masih banyak kramik yang tak terpasang, sebagian instalasi listrik juga belum terpasang.
Termasuk interior dan beberapa bagian bangunan seperti di lantai lima yang belum terpasang plafon.
• Rano Karno Disebut Terima Rp 1,5 Miliar, KPK Ungkap Kemungkinan Penetapan Tersangka Baru
Seperti diketahui gedung baru asrama haji itu dibangun dengan kapasitas daya tampung sekitar 400 orang calon jemaah haji.
Dengan jumlah ruang kamar sebanyak 200 unit.
Dalam rancangannya gedung berlantai lima itu akan juga akan dilengkapi fasilitas restoran serta cafe dilantai pertama.
Sementara kamar tidur akan dibangun di lantai dua hingga empat.
Dilantai limanya akan dibangun ruangan aula, ruag meeting dan perlengkapan.
Dengan target akan bisa di gunakan pada tahun 2017.