Prabowo Subianto Sebut PKS Punya Teman Baru: 'Tolong Dong, Kawan Lama Jangan Dilupakan'
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menceritakan perbincangannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada suatu acara
Sedangkan negatifnya, Prabowo dapat dibenci apabila tidak mampu menjawab ekspektasi tinggi masyarakat.
"Artinya kalau dia positif dia cambuk, artinya ada ekspektasi yang tinggi dari masyarakat. Harapan yang tinggi dari masyarakat. Harapan itu bisa negatif, bisa positif," kata Dahnil.
Dahnil juga menegaskan hasil survei tersebut tak membuat Prabowo besar kepala.
Dahnil mengatakan, sikap Prabowo yang tak ingin besar kepala karena hasil survei tersebut merupakan subyektifitas responden.
Di sisi lain, Prabowo ingin tetap fokus bekerja tanpa dibayangi hasil survei positif tersebut.
"Jadi Pak Prabowo melihat survei ini, ya sudah, sebagai masukan, tapi tidak sama sekali jadi membuat beliau besar kepala," ucap dia
• Viral Video Detik-detik Pengemudi Ngamuk Banting Motor saat Ditilang: Saya Enggak Punya Uang
Sebelumnya diberitakan, Survei yang dilakukan Indo Barometer menunjukkan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto adalah menteri yang paling dikenal publik.
"Saya kira wajar karena beliau adalah mantan calon presiden, dua kali," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat konferensi pers di Century Park Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2020).
Dari total 1.200 responden, sebanyak 18,4 persen memilih Prabowo Subianto.
Tidak hanya sebagai menteri yang paling dikenal publik, Prabowo Subianto rupanya juga dinilai responden sebagai menteri dengan kinerja terbaik.
Selain Prabowo, menteri lain yang dinilai memiliki kinerja baik adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Keamanan Mahfud MD, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari berpandangan, keputusan Prabowo untuk menjadi menteri dinilai tepat karena membuat panggung politiknya terus bertahan.
Survei nasional ini dilakukan selama 9-15 Januari 2020 dengan total 1.200 responden yang dipilih secara multistage random sampling.
Survei ini dilakukan Indo Barometer jelang 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.